Pengguna TikTok Belanja 3.5 Kali Lipat Lebih Banyak Dibanding Pengguna Platform Lainnya

Jakarta – Mega Sales atau festival belanja akhir tahun di tanggal kembar 10.10, 11.11, dan 12.12, kerap dimanfaatkan oleh brand untuk menjangkau audiens dengan cara baru dan efektif, termasuk di TikTok.

Melalui survei yang dilakukan TikTok kepada ratusan pengguna dan non-pengguna TikTok di per Februari 2022 ini, terungkap bahwa hiburan atau entertainment memegang peran kunci dalam menyukseskan strategi pemasaran brand di momen Mega Sales.

Insight dari survei ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi brand dan e-commerce untuk menjangkau pelanggan dan meningkatkan bisnisnya selama periode Mega Sales, melalui platform TikTok.

Amir Suherlan, Managing Director, Wavemaker Indonesia mengatakan, pelanggan memang sudah bisa kembali berbelanja di toko offline, namun kebiasaan untuk mencari dan mendapatkan informasi produk ataupun promo secara online masih tetap ada. Oleh karena itulah, perlu ada perputaran informasi yang seimbang dan memadai antara online dan offline.

Dari hasil survei TikTok terhadap ratusan pengguna dan non-pengguna TikTok di Indonesia, 71% dari responden menemukan brand atau produk baru pada periode ini, dan sebagian dari mereka juga mencari informasi lebih jauh tentang brand tersebut. Sebanyak 7 dari 10 responden juga mendapatkan informasi ini dengan menonton konten yang me-review produk incaran mereka.

Dari survei yang sama, terlihat bahwa 3 dari 10 pengguna melakukan pembelian setelah melihat iklan yang menghibur di TikTok. Momen Mega Sales yang dipenuhi promo juga memicu lebih banyak pembelian, tepatnya 3.5 kali lipat lebih banyak, dan bahkan hampir sebagian adalah pembelian yang tidak direncanakan.

Pengalaman pengguna TikTok yang merasa terhibur dengan konten pemasaran dan berbelanja selama Mega Sales tidak berhenti setelah periode selesai, seperti yang diungkapkan 80% responden survei.

“Bagi brand yang terpenting adalah membangun brand love, dengan cara mendekatkan diri dengan konsumen, melalui informasi dan konten yang relevan dengan konsumen kita. Platform TikTok yang mengedepankan konten-konten hiburan dan tentunya sangat dekat dengan keseharian pengguna, sangatlah efektif untuk membantu kami menyampaikan informasi brand-brand kami” ungkap Fabian Prasetya, Chief Digital & Media Officer, L’Oréal.

Komunitas pengguna TikTok yang beragam dan inklusif memandang kreator lebih relateable, dan kolaborasi dengan brand pun bisa tersajikan dengan otentik. Hal ini terlihat dari hasil survei yang sama, di mana 1 dari 3 responden mengatakan bahwa mereka melakukan pembelian setelah melihat rekomendasi dari kreator, dan itu berarti 2.5 kali lipat lebih banyak dibanding pengguna di platform lain.

“Unsur hiburan bisa mengakselerasi penemuan informasi yang menjadi pembelian, memudahkan brand untuk terlibat dengan komunitas TikTok yang aktif, serta memenangkan momen Mega Sales dengan konten yang menarik dan tentunya menghibur” jelas Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia.

Komentar pembaca