• 20 April 2024 20:26

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Jakarta – Dengan resmi diberlakukannya tilang elektronik untuk pengendara yang melanggar batas kecepatan, pemanfaatan teknologi untuk memantau perilaku pengemudi di jalan, khususnya jalan tol, menjadi semakin dibutuhkan.

Semua pengemudi, termasuk supir kendaraan niaga (bus dan truk), diwajibkan memiliki keterampilan mengemudi yang baik dan benar. Apalagi, di bidang logistik, transportasi darat merupakan jangkar perpindahan barang di Indonesia karena mencakup 80-90% dari total volume pengiriman setiap tahunnya.

Jusri Pulubuhu, Founder, Jakarta Defensive Driving Consulting mengatakan, salah satu investasi yang wajib dilakukan oleh perusahaan di bidang logistik dan transportasi adalah menggunakan teknologi sebagai solusi pemantauan keselamatan dan keterampilan pengemudi di jalan.

“Investasi dalam bidang teknologi ini menjadi bagian preventif dan antisipatif selain training teknik mengemudi yang diberikan oleh perusahaan secara teratur” Ungkap Jusri

Armada bus pariwisata Pesona Transport Service milik influencer otomotif asal Semarang, Muhammad Abdul Wahid, telah memanfaatkan teknologi untuk memonitor keterampilan pengemudinya.

“Saya menggunakan fitur yang dikembangkan McEasy untuk memonitor behaviour supir ketika di jalan. Fitur ini memberikan laporan real-time tentang supir mana yang membutuhkan atensi khusus – seperti driver mana yang tendensinya melebihi kecepatan maksimal, driver mana yang suka rem mendadak atau driver mana yang paling boros BBM” kata Mas Wahid.

McEasy adalah startup di bidang transportasi dan logistik yang memiliki Vehicle Smart Management System untuk memantau keterampilan pengemudi.

“Berkaitan dengan mulai diberlakukannya tilang elektronik, fitur Driving Behaviour yang menjadi bagian Vehicle Smart Management System mampu memonitor perilaku berkendara berdasarkan parameter overspeed, under speed, harsh acceleration, harsh braking, sharp turn dan zig-zag motion” jelas Hendrik Ekowaluyo, Co-founder, McEasy

Data yang dikumpulkan nantinya akan disajikan dalam bentuk driver scorecard agar setiap pengemudi terpacu untuk mengemudi dengan aman, baik dan sesuai peraturan. Fitur ini juga adalah solusi untuk meningkatkan keselamatan berkendara.

“Fitur Track Vision ini kami kembangkan agar dapat mendorong para pengemudi untuk mencapai pola mengemudi yang optimal serta sebagai alat acuan dalam mengevaluasi kinerja para sopir” ungkap Hendrik.

“Hampir seluruh proses manajemen telah terotomasi – mulai dari sistem reminder untuk perpanjang pajak kendaraan, KIR kendaraan, SIM pengemudi hingga pemantauan cara para supir berkendara untuk menjaga keselamatan di perjalanan” tutup Mas Wahid.

By Syaidah Azahra

Gadis kelahiran tahun 2000 yg masih kuliah di salah satu universitas, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya.

Komentar pembaca