Pahami Netiket dan Kedepankan Sopan Santun agar Nyaman Bermedia Sosial

Jakarta – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada Selasa, 29 Juni 2021 di Buol, Sulawesi Tengah.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial”.

Program kali ini menghadirkan 512 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Yenti Dwi Rositasari selaku Guru Sosiologi SMA Madani; Handayani Husain selaku Koordinator Wilayah Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bogor, Jawa Barat; Musyafir selaku pegiat literasi dan teknologi, serta Ronny Buol selaku jurnalis.

Dalam pandangan Handayani, internet telah menjadi kebutuhan di era digital. Meskipun demikian, ada etika dan keamanan yang harus dijaga agar penggunaannya positif.

“Kedepankan sopan santun; jangan unggah data pribadi dan hal yang membahayakan; periksa pengaturan akun dan sandi; serta verifikasi sebelum membagikan berita” Ujar Handayani.

Menurut Ronny Buol, meskipun menggunakan emoticon, tetapi, kondisi seseorang kala bergembira, marah, sedih, atau bingung, sulit diprediksi. Oleh karenanya, dalam berkomunikasi di media sosial, warganet harus mengetahui etika dan etiket.

Etika adalah norma yang tertulis, sedangkan etiket merupakan norma tidak tertulis, yang kemudian dalam dunia digital lebih dikenal dengan netiket.

“Ketika ingin mengekspresikan diri di media sosial, pilih tujuan kirimannya. Kalau itu ditujukan kepada kelompok kecil, ekspresikan di dalam kelompok tersebut, tidak perlu dibagikan di kelompok yang lebih luas” tegas Ronny.

“Hindari juga konten atau komentar yang menyinggung SARA serta sindiran yang berpotensi menyinggung orang banyak. Kata-kata yang baik ketika disampaikan belum tentu diterima, jadi kita harus waspada dalam berbahasa dan sadari apa yang akan ditulis di media sosial” jelas Yenti Dwi Rositasari.

Musyafir mengatakan, semua yang dilakukan seseorang di internet baik secara sadar maupun tidak, akan meninggalkan jejak digital. Jika tidak dikelola dengan bijak, hal tersebut bisa merugikan pemilik akun.

Sebanyak 40 peserta yang ikut dalam seminar di Kabupaten Buol ini cukup antusias mengikuti jalannya acara. Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021.

Komentar pembaca