Bosch Meningkatkan Penjualan Sektor Industri 4.0 Tumbuh 25 Persen

JakartaPandemi virus corona menunjukkan pentingnya manufaktur dan logistik yang terhubung. Internet of Things (IoT) membantu pelaku usaha manufaktur untuk bereaksi secara lebih fleksibel terhadap disrupsi karena pemanfaatan dan kondisi dari setiap mesin dapat dilacak secara langsung (real time), dan transparannya rantai pasokan.

“Terlebih dalam situasi seperti krisis sekarang ini, konektivitas menjadikan perusahaan lebih tangguh dan mampu menjaga kinerja tetap stabil” ujar Rolf Najork, anggota dewan manajemen Bosch yang bertanggung jawab terhadap teknologi industri.

Sebagai pionir IoT, Bosch telah mengimplementasikan konektivitas ke dalam proses manufaktur dan logistiknya mulai 2012 – baik di pabrik sendiri maupun milik konsumennya. Hasilnya, pada 2019, lewat solusi terhubung untuk manufaktur dan logistik, Bosch berhasil membukukan penjualan hingga lebih dari 750 juta euro – naik 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Istilah industri 4.0 sudah tidak asing lagi sejak inisiatif peta jalan “Making Indonesia 4.0” diperkenalkan dan sangat didorong oleh Presiden Joko Widodo. Meski demikian, tantangan yang dihadapi oleh banyak pelaku industri – seperti kurangnya ruang instalasi, hambatan keahlian untuk mengintegrasikan sistem yang ada dengan unit cerdas baru, dan masih banyak lagi – menjadi penghalang untuk implementasi solusi cerdas industri 4.0.

“Secara khusus, teknologi pembentuk (forming technology) bisa lebih hemat biaya, lebih cepat dan lebih intuitif melalui IoT” kata Hasbi Lubis, Direktur Bosch Rexroth Indonesia.

“Unit daya hidraulis CytroBox yang baru mengoptimalkan produksi dengan penghematan 60% pada penggunaan energi, memiliki tingkat kebisingan rendah, plug and play – tanpa perlu instalasi khusus, dan terhubung (IoT ready) sehingga memungkinkan produsen press machine untuk beroperasi dengan lebih ekonomis”tambah Hasbi.

Bosch berkomitmen pada konektivitas. Berbagai proyek di ranah ini mendorong kemajuan dan memberikan manfaat yang terukur. Dengan bantuan industri 4.0, produktivitas di setiap lokasi pabrik bisa meningkat hingga 25 persen.

“Kami tidak hanya meningkatkan produktivitas di pabrik, tetapi juga memungkinkan pelaku usaha untuk merespon perubahan dengan cepat dan tepat.” Contohnya di Bosch, adanya transisi industri otomotif menandakan adanya tantangan biaya pada divisi powertrain, tak terkecuali tekanan untuk beradaptasi” imbuh Najork.

Bosch memiliki semua kompetensi kunci yang diperlukan untuk membangun industri 4.0. Portofolio produk dan layanannya mencakup perangkat lunak untuk pemeliharaan, pemantauan, dan logistik, serta sistem robotika untuk pembuatan dan transportasi, solusi retrofit untuk alat berat, juga sistem bantuan untuk operator alat berat.

Kini Bosch meluncurkan teknologi berbasis perangkat lunak yang bisa dikendalikan melalui jaringan 5G dan terbuka untuk aplikasi pihak ketiga. ctrlX Automation menandai berakhirnya solusi terisolasi di pabrik.

Komentar pembaca