OJK Restui Blockchain Zoo Bangun Sistem Teknologi Desentralisasi Perbankan

Lensautama.com – Saat ini blockchain sedang menjadi salah satu solusi dalam tren teknologi karena dianggap mampu mengefisiensi sebuah sistem informasi konvensional jadi memudahkan segala aktivitas baik perbankan maupun lini industri lainnya.

Di Indonesia, belum banyak orang memahami tentang blockchain termasuk pengusaha, malahan sebagian orang menyamakan antara blockchain dan bitcoin. Padahal yang sebenarnya bitcoin adalah blockchain, tapi blockchain bukanlah bitcoin.

“Blockchain itu adalah teknologi yang luas pemahaman dan banyak aplikasi didalamnya bukan hanya bitcoin semata dan cryptocurrency seperti bitcoin itu hanya secuil kecil dari potensi blockchain,” tutur Pandu Sastrowardoyo, Chairwoman of the Board of Directors Blockchain Zoo dalam wawancara di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017).

Blockchain Zoo, adalah sebuah perusahaan konsultan IT yang berkantor di Bali. Perusahaan Indonesia asli ini memfokuskan pengembangannya pada blockchain di dunia usaha tanah air dari mulai Small Medium Enterprise (SME) hingga pemerintahan dan juga perbankan serta rumah sakit.

Beberapa waktu lalu, Blockchain Zoo bersama-sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan Pelatihan Pengelolaan Kinerja Lembaga Keuangan yang pada acara tersebut juga diikuti 26 BPD dibawah Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda).

Dikatakan Pandu, blockchain memiliki 4 sistem yang dapat menjadi solusi pilihan seperti consulting firm, decentralized assosiation, Blockchain school, and platform of project.

“Blockchain Zoo memperkenalkan sebuah kombinasi teknologi yang dapat memberikan value berupa auditable, resilent, dan decentralization system. Dimana sangat membantu dalam berbagai sistem melalui teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dari sebuah institusi,” paparnya.

Blockchain Zoo, lanjut Pandu, sudah mendapatkan sebuah persetujuan dari OJK mengenai sistem teknologi desentralisasi untuk bank-bank daerah dibawah Asbanda.

Komentar pembaca