LensaUtama.com – Penyakit asma merupakan suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (Bronchial) pada paru, di mana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga saluran nafas yang menyebabkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya menyebabkan sesak nafas.
Penyebab kambuhnya asma, secara umum ada dua, yakni faktor instriksik (dari dalam diri seseorang), dan faktor ekstriksik atau faktor dari luar.
Diagnosis Asma
Riwayat penyakit sangat berguna untuk mendapatkan diagnosis penyakit asma yaitu dengan melihat riwayat keluarga penderita asma dan riwayat alergi sebelumnya .
Informasi tentang gejala asma juga berguna untuk dapat mendapatkan diagnosis penyakit asma. Gejala umum dan tanda-tanda penyakit asma antara lain Mengi ( kondisi dimana seseorang mengeluarkan bunyi pada saat bernapas ), Batuk ( biasanya penderita asma akan mengalami batuk berdahak ), Sesak nafas, dan dada terasa berat
Pemeriksaan fisik secara umum akan fokus pada saluran pernapasan bagian atas, dada, dan kulit. Biasanya seorang dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan tanda-tanda asma di paru-paru saat pasien bernapas.
Suara bernada tinggi seperti sedang bersiul saat sesorang menghembuskan napas merupakan tanda utama dari saluran udara yang terhambat oleh asma.
Dokter juga akan memeriksa pilek, hidung bengkak, dan polip hidung. Kulit juga akan diperiksa untuk memastikan kondisi seperti eksim dan gatal-gatal, yang telah dikaitkan dengan asma. Gejala-gejala fisik terkadang tidak selalu hadir pada penderita asma.
Tes fungsi paru dengan alat spirometri adalah komponen ketiga dari cara mendiagnosis penyakit asma.
Untuk mengukur berapa banyak udara yang anda hirup masuk dan keluar dan seberapa cepat anda bisa meniup udara keluar.
Cara melakukan tes spirometri asalah mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskan napas secara paksa ke dalam sebuah selang yang terhubung ke mesin yang disebut spirometer.
Pada tes spirometer kemudian menampilkan dua pengukuran kunci, yakni kapasitas vital paksa (FVC) – jumlah maksimum udara yang dapat menghirup dan menghembuskan napas, dan volume ekspirasi paksa detik pertama (FEV-1) – jumlah maksimum udara yang dihembuskan dalam satu detik.
Jenis asma ada bermacam –macam, antara lain asma karena alergi (paparan alergi memicu kambuhnya asma), asma kerja (asma akibat paparan debu di tempat kerja), dan asma yang dirangsang kambuhnya akibat bekerja (exercise induce asma).
Seperti yang dikatakan Dr Ni Nyoman Priantini Sp P, biasanya asma dipengaruhi oleh genetik atau keturunan . Anak yang mengalami sesak nafas saat usia dini, harus ditanyakan apakah orang tuanya ada yang menderita asma.
Cara menanggulangi asma cukup mudah, antara lain memahami sifat-sifat dari penyakit asma
Asma memang tak bisa disembuhkan secara sempurna, tapibisa sembuh dan juga bisa kambuh karena faktor alergi atau infeksi. Kekambuhan asma, bisa dijarangkan dengan pengobatan jangka panjang secara teratur.