Crowde Bantu Petani Mudahkan Akses Permodalan

LensaUtama.com – Sebagai Negara agraris terbesar di dunia, Indonesia menghasilkan banyak kontribusi dari sector pertanian yaitu sekitar 41%. Namun ironisnya kehidupan para petani yang menjadi tulang punggung kecukupan pangan tanah air ini cukup memperihatinkan.

Banyak petani yang hidupnya jauh dari sejahtera, hal tersebut lantaran mereka tidak mendapat akses yang baik untuk mengembangkan usaha mereka. Satu dari sekian banyak masalah dari para petani adalah kesulitan dalam memperoleh pinjaman untuk modal mengembangkan usaha mereka.

Sistem peminjaman dari bank di Indonesia dinilai tidaklah mudah untuk didapatkan oleh para petani, sehingga mereka selalu terbentur di masalah permodalan. Yohanes, CEO Crowde.co mengatakan bahwa diperlukannya sarana untuk membantu petani dalam mendapatkan pinjaman tersebut agar usaha mereka menjadi berkembang dengan cara mengalihkan pandangan bisnis mereka untuk berinvestasi di sektor pertanian.

“Kualitas hidup para petani menurun karena tidak bisa menikmati hasil kerja keras mereka secara utuh akibat besarnya bunga pinjaman,” kata Yohanes dalam acara media gathering di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Yohanes juga mengatakan dengan berinvestasi di Crowde akan sangat membantu petani dalam mendapatkan modal. Sistem yang diterapkan adalah bagi hasil pada setiap panen sesuai dengan presentase modal investasi yang diberikan.

Yohanes juga menambahkan soal kapan waktu investor mendapatkan keuntungan dari bagi hasil tersebut tergantung dari jenis usaha pertanian apa yang dipilih.

“Bicara kapan return dana investor dan bagi hasil itu setelah periode panen tergantung  dari masing-masing project yang dipilih. Dan investor bisa melihat periode panen atau masa project di website Crowde.co. Jadi kami (Crowde) sangat transparan kepada kedua belah pihak yaitu petani dan investor” jelasnya.

Investor tidak perlu khawatir akan modal yang telah disetornya, karena petani yang bergabung kedalam Crowde telah diseleksi dan memenuhi persyaratan, salah satunya adalah petani harus sudah memiliki pasar untuk mereka jual hasil panennya.

Salah seorang petani yang hadir, Iwan mengatakan kami selama ini kesulitan dalam mendapatkan modal, karena bunganya yang tinggi dan juga persyaratannya yang juga tidak mudah. Dan dengan adanya Crowde, Iwan beserta petani yang laiinnya merasa sangat terbantu.

“Kami, sebagai petani kecil tentu sangat sulit mendapatkan kredit dari bank. Sedangkan bila kami bekerjasama dengan tengkulak, bunganya sangat tinggi. Dengan hadirnya crowde, kami petani merasa sangatlah terbantu dalam mendapat modal untuk mengembangkan usaha pertanian kami.” jelas Iwan.

Komentar pembaca