Jakarta – Uji Klinis Vaksin dengue terbaru resmi dimulai di Indonesia sebagai upaya menjawab meningkatnya ancaman dengue yang masih menjadi masalah kesehatan serius.
Menurut WHO, Indonesia mencatat lebih dari 257.000 kasus dengue dan 1.400 kematian pada tahun 2024, sementara beban ekonomi akibat penyakit ini pernah mencapai US$381,15 juta pada 2015. Angka tersebut menegaskan bahwa dengue tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga perekonomian nasional.
Dalam upaya menekan dampak dengue, MSD bekerja sama dengan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), serta dukungan Kementerian Kesehatan dan BPOM, memulai Uji Klinis Vaksin V181-005.
Vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan dengan hanya satu kali dosis dan mencakup usia mulai dari 2 tahun.
Peluncuran uji klinis diumumkan di Jakarta dengan kehadiran Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, perwakilan BPOM, peneliti utama, serta berbagai pemangku kepentingan dari sektor kesehatan nasional.
Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, yang diwakili Tri Asti Isnariani, menegaskan komitmen penuh dalam mendukung Uji Klinis Vaksin ini melalui inspeksi Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB).
“Uji Klinis Vaksin V181-005 membuka peluang menghadirkan inovasi yang lebih cepat dan relevan untuk anak-anak” ujarnya. BPOM juga menekankan pentingnya kolaborasi Akademia–Bisnis–Government (ABG) dalam mewujudkan kemandirian vaksin dan obat nasional.
Setelah melalui fase 1 dan fase 2 untuk menilai keamanan dan respons imun, Uji Klinis Vaksin kini memasuki fase 3, yang melibatkan lebih dari 10.000 partisipan sehat dari berbagai negara, termasuk 1.000 responden di Indonesia dengan rentang usia 2–17 tahun.
Proses berjalan selama lima tahun, sesuai kaidah CUKB dan diawasi komite etik dan regulator agar keamanan dan integritas data tetap terjamin.
Peneliti utama, Dr. dr. Mulya Rahma Karyanti, menegaskan bahwa anak-anak adalah kelompok paling rentan terhadap keparahan dengue.
“Uji klinis fase ketiga ini sangat penting untuk mendapatkan data valid mengenai keamanan, respons imun, dan efikasi vaksin dengue satu dosis. Diharapkan hasilnya dapat memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat” ujarnya.
Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, menyebut bahwa infeksi dengue terus meningkat secara global, menjadikan pengembangan vaksin sebagai prioritas.
“Kami bekerja dengan urgensi tinggi untuk menghadirkan inovasi vaksin dengue yang efektif agar dapat melindungi jutaan orang yang berisiko” katanya.
