Enea Bastianini Tampil Gemilang di MotoGP Malaysia 2025

lensautama Pembalap Red Bull KTM Tech3, Enea Bastianini, kembali mencuri perhatian di lintasan MotoGP Malaysia 2025. Dalam balapan penuh drama di Sirkuit Sepang, Minggu (3/11/2025), Enea Bastianini berhasil melakukan comeback spektakuler dari posisi start ke-19 hingga finis di urutan ketujuh.

Penampilan impresif tersebut menjadi sinyal positif bagi Bastianini dan tim KTM, yang tengah berupaya keras menemukan setelan ideal motor RC16 menjelang musim MotoGP 2026.

Enea Bastianini mengaku akhir pekan di Sepang dimulai dengan rasa frustrasi. Ia kesulitan menemukan keseimbangan motor selama sesi latihan bebas, bahkan beberapa kali kehilangan arah dalam pencarian performa terbaik.

“Saya memulai Jumat dengan sangat gugup dan marah. Tidak ada satu pun perubahan yang memberi hasil positifujar Bastianini, dikutip dari Motorsport.

Namun, kerja keras tim Red Bull KTM Tech3 sepanjang akhir pekan akhirnya membuahkan hasil. Bastianini dan para teknisi melakukan perubahan besar pada setelan motor RC16, yang terbukti membawa peningkatan signifikan di sesi Sprint dan Warm-Up.

“Kami bekerja keras memahami akar masalahnya. Hasilnya terlihat di hari Minggu. Saya senang karena kami cepat di Sprint, Warm-Up, dan balapan utama. Itu salah satu Warm-Up terbaik tahun ini. Artinya, arah pengembangan kami sudah benartambahnya.

Performa Enea Bastianini di MotoGP Malaysia 2025 menjadi salah satu yang paling konsisten sepanjang musim. Ia menunjukkan kecepatan stabil di setiap lap dan berhasil menyalip lebih dari sepuluh pembalap sejak awal lomba.

Meski begitu, pembalap berjuluk “La Bestia” ini menilai timnya masih perlu membangun fondasi teknis yang kuat agar bisa tampil konsisten di setiap seri.

“Kami masih sering melakukan banyak perubahan pada motor setiap pekan. Itu artinya kami belum punya dasar yang solid. Sekarang fokus kami adalah membangun fondasi agar bisa cepat sejak sesi pertamajelasnya.

Salah satu tantangan utama bagi Enea Bastianini adalah beradaptasi dengan karakteristik motor KTM RC16 yang berbeda dengan motor sebelumnya. Ia mengakui harus terus menyesuaikan gaya membalapnya agar sesuai dengan kebutuhan motor.

“KTM membutuhkan gaya balap yang berbeda. Saya harus terus mengubah gaya saya setiap pekan agar cocok dengan karakter motor. Kami banyak memodifikasi geometri, dan hasilnya positif. Harapannya, ke depan kami tak perlu lagi melakukan perubahan besar setiap kali turun lintasan” kata Bastianini.

Adaptasi ini menunjukkan kedewasaan dan fleksibilitas Bastianini dalam menghadapi tantangan teknis, sekaligus memperlihatkan potensi besar kolaborasinya dengan tim KTM untuk musim mendatang.

Hasil di Sepang menjadi momentum penting bagi Enea Bastianini menjelang penutupan musim MotoGP 2025. Finis ketujuh dari posisi start ke-19 menegaskan bahwa ia masih memiliki mental juara dan kemampuan bertarung di level tertinggi.

Komentar pembaca