Jakarta – Brand kebanggaan Indonesia, Bejo Jahe Merah, kembali menyapa masyarakat lewat ajang musik dan kebugaran bertajuk Anti Angin Angin Club Fest 2025. Festival ini menjadi pesta musik pertama dari produk masuk angin di Indonesia, menggabungkan semangat sehat, hiburan, dan kehangatan alami jahe merah khas Bejo.
Roadshow ini akan digelar di lima kota besar Indonesia: Metro (Lampung), Kediri (Jawa Timur), Subang (Jawa Barat), Kendal (Jawa Tengah), dan Serang (Banten). Kota Metro, Lampung menjadi lokasi pembuka pada 25 Oktober 2025 di Stadion Tejosari, menghadirkan sejumlah musisi populer nasional dan lokal dari berbagai genre.
Mengusung musik lintas genre dari pop, koplo, elektronik, hingga reggae Anti Angin Angin Club Fest hadir bukan sekadar konser, melainkan juga sebagai wellness festival yang mengajak masyarakat hidup sehat dan aktif di tengah musim pancaroba.
Arwin Nugraha Hutasoit, Head of Marketing PT Bintang Toedjoe, menyatakan bahwa acara ini adalah festival musik terbesar yang pernah diadakan oleh Bejo Jahe Merah.
“Tujuannya untuk menginspirasi masyarakat agar membekali diri menghadapi perubahan cuaca di penghujung tahun. Inspirasi ini kami bagikan dengan cara yang fun, penuh kehangatan, dan bisa dinikmati bersama keluarga serta teman“ ungkap Arwin.
Sebagai produk herbal yang dikenal dengan kehangatan alami jahe merah, Bejo Jahe Merah ingin mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama melawan segala bentuk ‘angin’ baik secara fisik maupun simbolik melalui musik, gerak, dan kebersamaan.
Rindu Melati Siregar, Group Brand Manager Natural Wellness Category PT Bintang Toedjoe, menegaskan bahwa Anti Angin Angin Club Fest bukan hanya konser, tetapi juga sarana untuk menjaga kebugaran.
“Pengunjung dapat menikmati Bejo Jahe Merah hangat, mencicipi kuliner Nusantara, hingga mengikuti sesi Pound Fit dan Zumba bareng sebelum konser dimulai. Kami ingin memastikan tubuh tetap fit dan suasana tetap seru selama konser outdoor yang penuh angin” ujar Rindu.
Festival ini dimeriahkan oleh deretan musisi ternama seperti Juicy Luicy, Perunggu, Guyon Waton, Jono & Joni, Aftershine, Dhyo Haw, dan banyak lainnya. Di setiap kota, lineup akan berbeda, menghadirkan kejutan tersendiri bagi penggemar musik di seluruh Indonesia.
Juicy Luicy, band pop yang dikenal dengan lagu-lagu penuh makna dan melodi hangat, mengaku senang bisa tampil dalam festival ini.
“Buat Juicy Luicy, tampil di Anti Angin Angin Club Fest ini rasanya berbeda. Kami ikut menyebarkan vibe positif—kalau hati hangat, badan sehat, dan musiknya menyentuh, semua bisa menikmati bareng“ ujar Uan Kaisar, vokalis Juicy Luicy.
Sementara itu, Faisal Bagus Ibrahim, vokalis Guyon Waton, turut mengungkapkan antusiasmenya.
“Senang banget bisa jadi bagian dari Anti Angin Angin Club Fest. Kami ingin semua penonton merasa dekat, seperti nyanyi bareng di halaman rumah sendiri. Kita ambyar bareng, tapi tetap hangat“ ucapnya.
Seri perdana Anti Angin Angin Club Fest di Kota Metro, Lampung akan digelar 25 Oktober 2025 di Stadion Tejosari. Acara ini akan menghadirkan Jono & Joni, Aftershine, Gingsoul, dan Kipas Tua, serta berbagai aktivitas seru seperti Tahan Angin Challenge, Anti Tumbang Games, dan Karaoke Angin Ribut tantangan menyanyi dengan tiupan angin yang kuat, khas Bejo Jahe Merah.
Selain itu, pengunjung dapat mencoba “Anti Angin Muter Video Booth”, pengalaman unik dengan kamera 360 derajat untuk membuat konten media sosial bergaya video musik.
“Kami berharap festival musik ini bisa menjadi penghangat masyarakat di tengah musim pancaroba. Bejo Jahe Merah ingin hadir dengan cara yang fun, sehat, dan penuh semangat“ tambah Rindu Melati Siregar.
Sebagai brand herbal asli Indonesia, Bejo Jahe Merah terus berinovasi dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan cara menyenangkan. Produk berbahan dasar jahe merah alami ini dikenal mampu menghangatkan tubuh, menjaga daya tahan, dan mencegah masuk angin, terutama di musim pancaroba.
“Anti Angin Angin Club Fest adalah bukti komitmen kami untuk dekat dengan masyarakat, mengajak semua orang melawan angin dengan hangat, semangat, dan tawa” tutup Arwin Nugraha Hutasoit.
