Mendagri Dukung Penguatan Program PPDS Melalui Kolaborasi dengan RSUD

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan komitmennya dalam mendukung penguatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melalui kerja sama strategis antara perguruan tinggi dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Dukungan ini disampaikan Mendagri saat bertemu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, Rabu (1/10), di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta.

PPDS merupakan salah satu program prioritas nasional di bawah inisiatif Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan distribusi dan kualitas tenaga medis di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil dan perbatasan.

Dalam pertemuan tersebut, Mendiktisaintek mengajukan dua usulan penting. Pertama, mengenai urgensi penetapan RSUD sebagai rumah sakit pendidikan bagi fakultas kedokteran yang belum memiliki rumah sakit sendiri.

Menanggapi hal itu, Mendagri menyatakan siap menindaklanjutinya melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yakni Mendagri, Mendiktisaintek, dan Menteri Kesehatan.

“Kami siap mendukung penetapan RSUD sebagai rumah sakit pendidikan melalui SKB bersama. Ini penting untuk mempercepat pemerataan tenaga spesialis di berbagai wilayah” ujar Mendagri Tito Karnavian.

Usulan kedua yang dibahas dalam forum tersebut adalah mengenai peningkatan kualitas fasilitas dan layanan di RSUD Jayapura. Mendagri menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang layak bagi dokter dan calon dokter spesialis yang mengikuti PPDS, guna memastikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal kepada masyarakat.

Tak hanya itu, Mendagri juga menyoroti beban biaya yang masih dibebankan kepada calon dokter spesialis selama magang di RSUD. Kebijakan ini dinilai kontraproduktif terhadap semangat peningkatan kualitas SDM medis. Sebagai langkah konkret, Mendagri akan menerbitkan Surat Edaran (SE) yang merekomendasikan penghapusan biaya tersebut.

Penghapusan biaya magang akan kami tindak lanjuti lewat SE Mendagri. Ini langkah penting untuk mendukung tenaga medis muda kitategasnya.

Selain membahas PPDS, Mendagri juga mendorong perluasan akses pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia, khususnya Papua. Dalam pertemuan tersebut, ia menyambut rencana pembangunan perguruan tinggi di Wamena (Papua Pegunungan) dan Nabire (Papua Tengah).

Menurutnya, kehadiran kampus di wilayah tersebut akan memperkuat SDM lokal dan memperkecil ketimpangan akses pendidikan antarwilayah.

Pertemuan antara Mendagri dan Mendiktisaintek ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Dirjen Pendidikan Tinggi Khairul Munadi, Staf Khusus Menteri Tjitjik Sri Tjahjandarie, dan Koordinator Kajian Pendidikan Tinggi Tenaga Medis Tri Hanggono. Sementara dari Kemendagri hadir Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir dan Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Restuardy Daud.

Dengan sinergi lintas kementerian dan dukungan penuh dari Mendagri, program PPDS diharapkan dapat mempercepat pemerataan dokter spesialis di Indonesia serta memperkuat layanan kesehatan nasional secara berkelanjutan.

Komentar pembaca