Jakarta – Presiden Prabowo Subianto tampil memukau saat pidato di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Dengan pidato berapi-api, Prabowo panen tepuk tangan dari delegasi peserta sidang.
Dalam pidatonya, berkali-kali Prabowo serukan perdamaian dan mendukung tercapainya prinsip Solusi Dua Negara (Two-State Solution) antara Israel dan Palestina.
“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina. Setelah Israel mengakui Palestina, Indonesia akan mengakui Israel dan mendukung jaminan keamanan bagi Israel,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Prabowo menegaskan, posisi Indonesia konsisten mendorong solusi dua negara sebagai jalan satu-satunya menuju perdamaian di Timur Tengah.
“Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian,” tegasnya.
Anggota Komisi I DPR RI periode 2024–2029, Hj. Elita Budiarti Yulianto, menyebut kehadiran Presiden Prabowo dalam UNGA ke-80 memiliki dua momentum penting. Pertama, Indonesia dapat menunjukkan kemampuan kepemimpinan tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga global. Kedua, kesempatan ini membuka jalan bagi Indonesia untuk mempererat hubungan strategis dengan para pemimpin dunia yang hadir.

“Kehadiran Presiden Prabowo pada UNGA, terlebih dengan posisinya berpidato pada urutan ketiga, merupakan isyarat diplomatik geostrategis global. Hal ini menunjukkan pengakuan dunia atas peran penting Indonesia saat ini,” ujar Elita.
“Presiden Prabowo menunjukkan ketegasan bahwa Indonesia konsisten memperjuangkan perdamaian. Beliau menegaskan solusi dua negara sebagai jalan keluar terbaik bagi konflik Palestina-Israel,” jelas Elita.
Elita juga mendukung penuh langkah Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian TNI di bawah mandat Dewan Keamanan PBB untuk bergabung menjaga stabilitas di Gaza. Selain itu, Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan berupa medis, pangan, serta program peningkatan kapasitas hidup bagi warga Palestina.
Pidato lugas Presiden Prabowo yang menekankan solusi dua negara menarik perhatian Presiden Donald Trump. Usai sidang, Prabowo diundang menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East di ruang konsultasi Dewan Keamanan PBB.
Pertemuan terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Emir Qatar Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri UEA Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Negara-negara yang hadir, termasuk Indonesia, dipandang memiliki pengaruh besar dan kontribusi nyata dalam upaya perdamaian kawasan.
Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo kembali menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian. Indonesia mendorong berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, sekaligus menjamin keamanan Israel apabila pengakuan terhadap Palestina diberikan.
“Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian. Begitu Israel mengakui kemerdekaan Palestina, Indonesia siap mengakui Israel dan mendukung jaminan keamanannya,” tegas Presiden Prabowo.
Kehadiran Presiden Prabowo di UNGA ke-80 sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai bangsa berdaulat, berwibawa, dan berkomitmen pada perdamaian dunia.