Jakarta – Pemerintah memastikan bahwa proses transisi penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berjalan lancar.
Pergeseran ini mencakup alokasi hosting fee MotoGP 2025, yang kini ditangani Kemenpora melalui skema Anggaran Belanja Tambahan (ABT).
Hal ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Persiapan MotoGP Mandalika 2025 yang dipimpin oleh Warsito, Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (15/9/2025).
“Keterlibatan pemerintah penting karena menyangkut akuntabilitas. Sukses penyelenggaraan MotoGP harus dibarengi dengan sukses administrasi, prestasi, dan dampak ekonomi“ ujar Warsito dalam keterangannya.
Ajang balap MotoGP Mandalika 2025 dijadwalkan berlangsung pada 3–5 Oktober 2025, menyisakan waktu persiapan kurang dari tiga minggu. Menurut laporan dari InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), progres persiapan infrastruktur dan logistik saat ini telah mencapai 98 persen.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga menyatakan dukungan penuh terhadap event ini, memastikan situasi daerah tetap kondusif dan siap menyambut ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri. Komunikasi dengan Dorna Sports, penyelenggara resmi MotoGP dunia, juga terus dijaga secara intensif.
MotoGP Mandalika 2025 menerapkan skema cost sharing, di mana hosting fee ditanggung melalui APBN oleh Kemenpora, sedangkan operasional acara menjadi tanggung jawab ITDC sebagai operator kawasan pariwisata Mandalika.
Hal ini diperjelas oleh Yusup Suparman, Asisten Deputi Olahraga Profesional Kemenpora. Ia menyebut bahwa pengajuan alokasi anggaran ke Kemenpora berasal dari ITDC sebagai bagian dari penyesuaian regulasi dan implementasi mandat Kemenpora dalam mendukung industri olahraga profesional.
Persiapan MotoGP Mandalika 2025 melibatkan kolaborasi dua kementerian koordinator, yakni, Kemenko PMK (Koordinasi sosial, budaya, olahraga) dan Kemenko Perekonomian (Koordinasi infrastruktur, pembiayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif).
Tujuannya adalah agar penyelenggaraan MotoGP tidak hanya sukses sebagai event sportainment, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat, sektor UMKM, serta pengembangan kawasan Mandalika sebagai destinasi sport tourism unggulan di Indonesia.
Dengan kolaborasi lintas kementerian, dukungan penuh dari daerah, serta kematangan persiapan teknis, MotoGP Mandalika 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam memajukan ekosistem olahraga profesional dan pariwisata nasional.
MotoGP bukan hanya soal kecepatan di lintasan, tapi juga momentum besar untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia melalui sport, hospitality, dan investasi pariwisata.