Belanda – Pembalap asal Italia, Enea Bastianini, melontarkan kritik tajam kepada tim KTM setelah balapan MotoGP Belanda 2025 yang digelar di Sirkuit Assen, Minggu (29/6).
Meskipun berhasil finis di posisi kesembilan hasil terbaiknya musim ini Bastianini menilai bahwa performa motor KTM RC16 masih belum konsisten.
Pembalap tim Tech3 tersebut memulai balapan dari posisi ke-20 akibat penalti tiga grid karena mengganggu Alex Rins di sesi kualifikasi. Ia tampil agresif sejak awal dan sempat naik ke posisi kesembilan hanya dalam enam lap pertama, memanfaatkan insiden yang menimpa beberapa rider di depannya. Namun setelah itu, ritmenya menurun drastis.
“Saya merasa ini salah satu balapan terbaik dari segi feeling, tapi sayangnya motor belum bisa tampil maksimal sepanjang lomba” ungkap Enea Bastianini.
Dalam pernyataannya, Enea Bastianini mengeluhkan inkonsistensi performa motor KTM RC16, khususnya saat melaju sendirian tanpa slipstream. Ia mengaku motor terasa lebih responsif saat berada di belakang pembalap lain, namun kehilangan kelincahan dan kecepatan ketika harus melaju sendiri.
“Ketika berada dalam slipstream, saya bisa mengubah arah dengan cepat. Tapi begitu sendirian, motor terasa berat dan sulit dikendalikan. Ini membuat saya kehilangan banyak Waktu” jelas Bastianini.
Keluhan tersebut menjadi alarm serius bagi KTM, mengingat performa motor yang tidak stabil akan sangat menghambat para pembalap untuk bersaing di barisan depan sepanjang musim MotoGP 2025.
Meski harus puas finis di urutan kesembilan, Enea Bastianini berhasil mengungguli beberapa nama besar seperti Fabio Quartararo, Brad Binder, Johann Zarco, Jack Miller, dan Alex Rins. Namun, pembalap berusia 27 tahun itu menegaskan bahwa capaian ini belum cukup.
“Saya ingin lebih dari ini. Hasil hari ini memberi harapan, tapi juga jadi pengingat bahwa masih banyak yang perlu dibenahi” tegasnya.
Bastianini menegaskan komitmennya terhadap proyek KTM, namun mengingatkan tim agar bergerak cepat dalam mencari solusi teknis. Ia percaya motor KTM RC16 memiliki potensi besar, namun harus bisa kompetitif dalam semua kondisi, bukan hanya saat memanfaatkan slipstream.
“Saya percaya dengan proyek KTM ini, tapi kami harus bergerak cepat. Jika ingin bersaing di barisan depan, motor harus bisa kompetitif dalam semua situasi” ujar Bastianini memberi ultimatum.