LensaUtama.com – Rumah yang sehat adalah idaman semua orang. Rumah tak cukup rapi dan bersih, tetapi bisa memberi rasa nyaman. Hal itu antara lain dapat diperoleh dengan sirkulasi udara atau ventilasi dan pencahayaan yang baik.
Memiliki rumah yang sehat dan nyaman pasti merupakan idaman semua orang. Rumah yang sering dibersihkan dan di rapikan tidaklah menjamin terwujudnya rumah sehat seutuhnya, karena pokok utama dari rumah yang disebut dengan rumah sehat itu adalah pada ventilasi udaranya, yang melibatkan peran diantaranya, faktor sinar matahari, air dan udara segar. Tidak semua kondisi rumah tinggal mempunyai faktor-faktor di atas secara memadai dalam ruangannya. Rumah sehat adalah rumah yang memiliki sirkulasi udara (ventilasi) dan sistem pencahayaan yang baik.
Dalam setiap rumah, ventilasi memiliki banyak fungsi yang mendukung rumah sehat. Fungsi pertama dari ventilasi rumah adalah menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya oksigen di dalam rumah yang berarti kadar karbondioksida yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat.
Fungsi kedua adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri pathogen yang cenderung hidup dan berkembang dalam ruangan dengan tingkat kelembapan tinggi. Dengan sirkulasi yang baik, bakteri akan terbawa oleh udara yang selalu mengalir.
Bukan hanya ventilasi, rumah yang sehat juga memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata. Cahaya yang terdapat dalam rumah sehat bisa digolongkan menjadi dua, yaitu cahaya alami (cahaya matahari) dan cahaya buatan. Cahaya matahari bisa masuk ke dalam rumah melalui jendela. Jadi jendela juga memegang peran penting dalam hal ini.
Lalu bagaimana cara kita melakukan penataan ventilasi dan pencahayaan yang baik sebelum membangun rumah? Berikut ini adalah pedoman standart secara umum bukaan (jendela) untuk ruang tertentu di dalam rumah tinggal agar dapat mewujudkan rumah sehat adalah sebagai berikut :
1. Kamar Tidur , diperlukan tidak kurang dari 1/6 x luas lantai (tidak termasuk pintu)
2. Ruang Duduk, diperlukan sekitar antara 1/6 sampai dengan 1/7 x luas lantai ruangan (tidak termasuk pintu).
3. Gudang, diperlukan kurang lebih 1/10 x luas lantainya (tidak termasuk pintu).
Itulah semua standart secara umum luas yang diperlukan untuk lubang-lubang dinding (bukaan/ jendela)yang kita perlukan agar tercapai secara optimum wujud rumah sehat dengan ventilasi dan pencahayaan alami yang baik.
Dalam membuat jendela, sebaiknya memperhitungkan lokasi penempatannya dan sinar matahari agar dapat langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Sebaiknya letak jendela adalah di tengah-tengah tinggi dinding, agar sinar matahari lama menyinari lantai, bukan menyinari dinding. Sebaiknya sinar matahari pagi yang masuk ke dalam ruangan tersebut sedikitnya satu jam setiap hari. Untuk itu perlu diperhatikan bagian dinding mana yang bisa menerima matahari pagi dengan baik.
Selain kedua hal tersebut, ada beberapa faktor pendukung penting yang juga menunjang terwujudnya rumah sehat secara keseluruhan, diantaranya : penataan utilitas bangunan yang baik, faktor lingkungan tempat tinggal yang juga sehat dan kondusif serta faktor tersedianya system pembuangan limbah rumah tangga yang baik, baik berupa limbah padat berupa sampah, maupun limbah dari kamar mandi. Selamat berkreasi dan membangun rumah idaman Anda.