Jerman – Tiga kota besar di Eropa, yakni Paris, Madrid, dan Athena, sudah meneken kesepakatan larangan penggunaan mesin diesel lama. Dan kini, giliran Stuttgart yang mengikuti langkah dari ketiga kota tersebut.
Kesepakatan yang didukung petisi secara global tersebut, rencananya baru akan diterapkan Stuttgart pada tahun depan. Pemberlakuan pelarangan ini, secara tak langsung akan berdampak pada para pengguna mobil lama bermesin diesel.
Jerman pun sudah dituntut oleh Uni Eropa, yang sudah melebihi ambang batas gas buang kendaraan di 90 kota. Itulah sebabnya, tahun lalu pemerintah Jerman mengambil keputusan untuk memermudah segala hal. Terutama, bagi kota-kota besar yang melarang mobil bermesin diesel masuk ke pusat kota.
Dan kini, Stuttgart, kota yang menjadi basis dari dua merek otomotif papan atas dunia, Mercedes-Benz dan Porsche, sudah mulai menikmati keputusan tersebut. Kedua merek tersebut, melarang kendaraan yang tak sesuai dengan emisi gas buang Euro 6 untuk masuk ke jantung kota.
Mengacu pada ambang batas dari NOx, standar emisi terakhir sebesar 80 milligram per kilometer. Tapi, hal itu tak berlaku untuk kendaraan-kendaraan lama yang masih dalam kondisi bagus.
Jerman akan Tetapkan Aturan Mesin Diesel Terbaru
Jerman merupakan anggota dari aliansi zero-emission vehicle (ZEV). Aliansi ini ingin mengatur larangan penggunaan mesin-mesin konvensional pada 2050 mendatang.
Negara-negara lainnya, yang menjadi anggota aliansi ZEV, dan ingin mematuhi aturan tersebut antara lain Norwegia, Inggris, dan Belanda.
Di Jerman, hampir 10% dari kendaraan-kendaraan bermesin diesel sudah memenuhi standar emisi Euro 6. Tapi, diharapkan dalam waktu beberapa tahun ke depan, angka-angka tersebut akan terus bertambah.
Hal ini tak lain karena setiap tahunnya, hampir 50% dari kendaraan-kendaraan baru yang dijual di Jerman, menggunakan mesin diesel.
Asosiasi industri di Jerman (VDA), memprediksi kalau dalam waktu lima tahun ke depan, sekitar separuh dari 14 juta mobil diesel yang dijual akan digantikan dengan mesin diesel terbaru yang lebih ramah lingkungan.