Mengenal Lebih Dekat Awal Berdirinya Komunitas Backpacker’s Indonesia (BPI)

LensaUtama.com – Padatnya rutinitas kerja dan aktivitas lain yang menguras energi, tidak ada salahnya kini Anda melepas penat dengan berlibur. Bagi kebanyakan orang, berlibur memang mengasyikkan. Terlebih lagi bisa menikmati suasana yang indah nan eksotis hanya dengan budget yang ekonomis.

Bagi sebagian orang, liburan bukan hanya sekedar kegiatan pengisi libur tetapi lebih sebagai kegiatan mengeksplorasi keindahan alam yang belum terjamah sekalipun. Meski dalam keadaan budget yang minim, bepergian ke suatu tempat yang diinginkan dengan semua informasi yang lengkap dan koordinasi mengenai seluk beluk destinasi yang akan dituju akan tetap menyenangkan dan terkesan tentunya.

Bepergian menggunakan ransel sebagai tasnya serta turun naik kendaraan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari para backpacker. Nah, di Indonesia, perkumpulan yang dapat menampung aspirasi dan kegiatan dari kawan-kawan pecinta backpacker dan travelling yang murah dan sehat adalah Komunitas Backpacker’s Indonesia (BPI).

Komunitas yang terbentuk sejak 10 April 2011 ini, diprakarsai oleh Bapak Priyo dan lima orang temannya yang berawal dari kepedulian mereka akan keindahan alam Indonesia tercinta maupun dunia,  sekaligus menambah kecintaan terhadap ciptaan Yang Maha Kuasa. Selain menjelajah untuk dapat mengenal keindahan alam yang belum cukup dikenal, terbentuknya komunitas yang anggotanya mencapai dua ribuan ini, lebih memperhatikan orang-orang sekitar untuk dapat merasakan hal yang sama yakni menikmati keindahan alam.

“Ide untuk membentuk BPI, berawal dari perjalanan bersama kawan-kawan ke Pulau Tidung dan kawan yang lain ke Grand Canyon dan Pangandaran. Dari situ terbentuklah gagasan untuk membuat gathering di Kota Tua yang kemudian membuat bakti sosial.” Ungkap Om Priyo, begitu biasa dipanggil.

Lebih lanjut Om Priyo mengatakan, “Sejak BPI terbentuk paling tidak sedikitnya dua kegiatan bakti sosial yang digagas kami. Pada tahun 2011 BPI mengadakan dua kegiatan bakti sosial. Bakti sosial pertama yakni mengajak 35 anak-anak tidak mampu dari daerah Batu Ampar Condet untuk berekreasi ke TMII, member bantuan sekaligus buka bersama di Panti Asuhan di Kemayoran  dan kegiatan menanam mangrove di Pulau Pari. Di tahun 2012 ini BPI telah mengadakan donor darah dan berekreasi bersama 70 anak-anak panti asuhan untuk berkunjung ke Taman Safari.

Kegiatan terakhir BPI yakni penyerahan alat-alat belajar kepada anak jalanan yang bersekolah di bawah kolong jalan Tol atau tepatnya jalan Petak Asem Sunda Kelapa, Jakarta Utara. BPI tergerak karena sekolah anak jalanan ini masih belum tersentuh bantuan pihak lain. Selain kegiatan sosial tersbeut, peran penting BPI adalah mampu memberikan dan menyatukan orang-orang yang ingin menjelajah dengan informasi dan data yang lengkap. Selain itu, dapat mengkoordinir untuk mengeksplor keindahan alam bersama-sama dengan dana yang lebih murah dan sehat.

Bagi para backpacker, Om Priyo akan memberikan beberapa tips untuk berkunjung suatu tempat yang diinginkan. “Ketahui koneksi yang benar-benar valid, cari informasi selengkap mungkin dan usahakan sebisa mungkin untuk bepergian secara rombongan. Selain itu, bawa barang secukupnya dengan menggunakan ransel dan manfaatkan kawan-kawan atau kenalan yang punya tempat untuk menginap.” Tutup beliau.

 

 

Komentar pembaca