lensautama – Di tengah tensi politik yang meningkat dan gelombang protes di berbagai kota, Tim nasional Italia dipastikan akan tetap bertanding menghadapi Israel dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Rabu (15/10) pekan depan. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Friuli, Udine, dengan pengamanan ketat dan jumlah penonton yang dibatasi.
Meski menuai kontroversi dan tekanan dari berbagai pihak, Gli Azzurri julukan Timnas Italia tidak punya pilihan selain tetap bermain. Sesuai regulasi FIFA, jika Italia menolak bertanding, mereka akan otomatis dinyatakan kalah dengan skor 0-3.
Pelatih Tim nasional Italia, Gennaro Gattuso, menegaskan bahwa para pemain harus menjaga fokus di tengah situasi politik yang memanas, terutama menyusul konflik di Timur Tengah yang berdampak global.
“Kami harus berkonsentrasi untuk tidak terbawa oleh hal-hal yang datang dari luar. Suasananya memang tidak bagus, tetapi kami harus fokus melakukan bagian kami” kata Gattuso dalam konferensi pers, dikutip dari Football Italia.
Gattuso juga menyadari bahwa laga ini akan berlangsung dalam atmosfer yang tidak biasa. Hanya 6.000 penonton yang diizinkan masuk ke stadion, sementara diperkirakan 10.000 demonstran akan hadir di luar arena sebagai bentuk protes terhadap serangan militer di Gaza.
Keputusan untuk tetap menggelar laga Italia vs Israel mendapat pengawalan khusus dari UEFA dan otoritas keamanan Italia. Pemerintah menjamin keamanan pemain dan ofisial dengan menerapkan sistem keamanan berlapis.
“Kami tahu tidak akan ada banyak penonton di Udine, dan saya memahami kekhawatiran itu” lanjut Gattuso. “Namun, kami tetap harus bermain, karena bila tidak, kami akan diberi kekalahan otomatis 0-3.
Sebelum menjamu Israel, Tim nasional Italia terlebih dahulu akan menghadapi Estonia di Tallinn pada Minggu (12/10). Dua laga ini sangat krusial dalam menentukan langkah Italia menuju Piala Dunia 2026.
Saat ini, Italia berada di posisi kedua klasemen Grup I dengan 9 poin, sejajar dengan Israel. Namun, Italia masih memiliki satu pertandingan lebih sedikit dibandingkan pemuncak klasemen, Norwegia, yang telah mengumpulkan 15 poin.
Sejak ditunjuk sebagai pelatih utama, Gennaro Gattuso membawa Timnas Italia meraih dua kemenangan beruntun, termasuk kemenangan dramatis 5-4 atas Israel di laga sebelumnya yang berlangsung di Hungaria. Kala itu, gol penentu kemenangan dicetak oleh Sandro Tonali di menit-menit akhir.
Meski hasilnya positif, Gattuso menyebut timnya masih perlu banyak pembenahan.
“Ada banyak hal yang harus kami perbaiki. Ini bukan hanya soal pertahanan, tetapi soal bagaimana mengenali bahaya di seluruh area lapangan” ujarnya.
“Kami sendiri yang memberi ruang bagi Israel untuk bangkit, dan kami cukup beruntung bisa membawa pulang kemenangan itu. Kami harus memperbaiki sikap kami, bukan sekadar sistem taktik.
Laga kontra Israel menjadi tantangan tersendiri bagi Tim nasional Italia, bukan hanya secara teknis, tetapi juga secara mental dan moral.