Yogyakarta – Yogyakarta menyimpan potensi luar biasa dan pertumbuhan ekonomi yang konsisten tumbuh dari waktu ke waktu. Menurut data BPS, perekonomian DI Yogyakarta triwulan I-2018 tumbuh 5,36% (yoy)[1] terhadap triwulan I-2017, yang menunjukkan bahwa lebih dari 3,5 juta[2] penduduk Yogyakarta memiliki produktivitas tinggi.
Angka literasi keuangan Yogyakarta juga terbilang tinggi. Menurut Strategi Nasional Literasi Keuangan OJK, literasi keuangan Yogyakarta menempati posisi dua tertinggi dengan indeks presentase sebesar 38,55%[3] setelah DKI Jakarta jauh di atas indeks rata-rata nasional.
Yogyakarta juga menduduki kota kedua tertinggi dengan indeks presentase sebesar 76,7%[4] setelah DKI Jakarta. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat Yogyakarta untuk berasuransi terbilang tinggi. Berdasarkan hasil penjualan Generali, daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta berkontribusi hampir 12% terhadap premi agency pada tahun 2018[5].
Melihat tingginya kebutuhan masyarakat Yogyakarta akan asuransi, Generali terus memperkuat pasar dan jaringan distribusi dengan meresmikan kantor keagenan Yogjakarta Galaxy V.02, yang berlokasi di Ruko Sumber Baru Square I Kav.C, Jalan Ringroad Utara Jombor, Yogyakarta. Dengan total 6 kantor di Yogyakarta, Generali siap memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah.
“Daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta merupakan wilayah penting bagi perkembangan Generali. Sebagai daerah dengan potensi luar biasa, Generali akan fokus pada semua hal yang dapat mendukung pertumbuhan di wilayah ini. Melalui pembukaan kantor, Generali siap mencetak agen-agen baru berkualitas untuk lebih banyak menyentuh masyarakat agar mereka dapat memperoleh solusi keuangan terbaik dari produk-produk inovatif Generali” ujar Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia, dalam rilisnya yang di terima oleh lensautama.
Didukung oleh lebih dari 11.000 agen di seluruh Indonesia, Generali telah mencetak laba pertamanya di tahun 2017 sebesar 61 Milyar dengan jumlah premi bruto mencapai Rp 3,2 T atau meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari angka ini, kontribusi premi dari jalur keagenan menyumbang 44% sebesar 1,397 Triliun atau tumbuh 31% dari tahun sebelumnya. Sementara pendapatan premi pada kwartal pertama 2018 tercatat 903 M tumbuh 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tahun ini, Generali fokus memperkuat produk dengan pengembangan manfaat asuransi tambahan untuk kesehatan dan manfaat hidup (life benefit). Medical PLAN, manfaat perlindungan kesehatan di seluruh dunia[6] hingga usia 90 tahun dan pembayaran biaya klaim sesuai dengan tagihan rumah sakit, mulai dari kelas kamar perawatan Rp 300.000/hari, telah diluncurkan April 2018 yang lalu.
Manfaat ini melengkapi ragam solusi perlindungan kesehatan yang dimiliki Generali, termasuk Global Medical PLAN yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan rekomendasi perawatan terbaik dari dokter terbaik di dunia dengan perlindungan perawatan Rumah Sakit hingga Rp 35 Milyar per tahun.
“Berbagai inovasi baik dari sisi produk maupun layanan kepada nasabah tidak berhenti sampai disitu. Di tahun-tahun mendatang, Generali akan terus menghadirkan ragam produk inovatif untuk melindungi di setiap tahapan hidup masyarakat dalam rangka mewujudkan visi kami yang secara aktif melindungi dan meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia” tutup Edy.