Lensautama.com – Seperti diketahui, Toyota Avanza yang merupakan mobil sejuta umat menggunakan penggerak roda belakang. Berbeda dengan rivalnya Mitsubishi Xpander yang telah menggunakan penggerak roda depan. Lantas, apa yang menyebabkan Toyota Avanza lebih mengutamakan penggerak roda belakang? Seperti apa mekanismenya?
.
Kelebihan
Lebih dikenal dengan istilah Rear Wheel Drive (RWD), merupakan sistem penggerak yang mengirimkan tenaga mesin ke sepasang roda di belakang. Kelebihannya adalah distribusi bobot, Hal ini karena posisi mesin di depan, girboks dan drive shaft (as kopel) di tengah dan differensial di belakang. Karena distribusi bobot yang lebih ideal ini, penggerak roda belakang memiliki handling yang lebih baik, namun cenderung oversteer.
Dengan roda di depan hanya fokus pada kemudi dan roda belakang hanya sebagai penggerak, menimbulkan beban kerja pada masing-masing roda dalam pendistribusiannya lebih optimal. Mobil dengan penggerak roda belakang menyebabkan komponen – komponen seperti suspensi, kemudi dan penggerak usianya menjadi lebih panjang.
Selain itu, mobil dengan penggerak roda belakang juga lebih mumpuni ketika diajak melewati tanjakan yang curam. Karena roda penggerak letaknya di belakang, membuat ban tak mudah kehilangan traksi saat menanjak di tanjakan yang curam.
“Di posisi menanjak, bobot otomatis ke belakang, yang membuat penggerak depan mudah kehilangan traksi,” terang Rudi yang juga mekanik di salah satu dealer bilangan Senen, Jakarta.
.
Kelemahan
Mobil dengan penggerak roda belakang tidak efisien dalam penyaluran tenaga. Dengan posisi mesin berada di depan, maka tenaga yang disalurkan ke roda belakang harus melewati beberapa komponen, seperti girboks dan drive shaft atau as kopel hingga differensial atau gardan belakang. Otomatis, tenaga dari mesin banyak yang tereduksi saat menuju roda belakang.
“Tenaga dari mesin ketika sampai di roda belakang akan banyak terserap. Biasanya hingga mencapai 30 persen,” terang Rudi lebih lanjut.
Belum lagi Mobil dengan penggerak roda belakang biasanya mesin menganut sistem lay out longitudinal atau membujur. Posisi ini membutuhkan ruang mesin lebih besar. Dan juga lantai pada kabin akan dipenuhi dengan terowongan untuk transmisi dan drive shaft (as kopel). Hal tersebut akan mengkompensasi dimensi dan kelegaan di kabin.
Baca Juga : Kelebihan Dan kekurang Mesin Berpenggerak Roda Depan
.