Jakarta – Klub ibu kota, Persija, akhirnya mengambil langkah tegas dengan memecat pelatih kepala Carlos Pena jelang laga krusial menghadapi Borneo FC pada pekan ke-31 BRI Liga 1 2025. Keputusan ini menjadi bukti bahwa ancaman manajemen bukan sekadar gertakan setelah performa tim dianggap tidak konsisten.
Carlos Pena, yang sebelumnya telah mencatatkan 13 kemenangan, delapan hasil imbang, dan sembilan kekalahan bersama Persija, kini resmi tidak lagi menjabat sebagai pelatih tim utama. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Direktur Persija, Mohamad Prapanca, dalam pernyataan resminya.
“Perpisahan dengan Carlos Pena menjadi interpretasi dari semangat perubahan itu dan bagi kami situasi ini adalah dinamika profesionalisme semata” ujar Prapanca.
Sebagai pengganti sementara, manajemen menunjuk Coach Ricky Nelson sebagai pelatih caretaker hingga akhir musim. Ia diharapkan bisa memberikan suntikan semangat baru kepada tim Macan Kemayoran di sisa kompetisi.
“Kami berharap sebagai nahkoda, dirinya mampu memberikan efek positif bagi tim” tambah Prapanca.
Tak hanya Carlos Pena, Persija juga memutus kerja sama dengan pelatih fisik Robert Carl Morledge, yang selama ini menjadi bagian dari staf kepelatihan. Prapanca mengucapkan terima kasih atas dedikasi keduanya dan mendoakan kesuksesan mereka di masa depan.
“Terima kasih untuk Carlos Pena dan Robert Morledge. Persija berharap keduanya bisa menapaki kesuksesan di perjalanan karier selanjutnya” tutupnya.
Pemecatan ini tidak lepas dari hasil buruk Persija dalam laga terakhirnya, di mana mereka kalah telak dari Semen Padang. Sebelumnya, manajemen sudah memberikan ultimatum bahwa posisi Pena akan dievaluasi jika gagal membawa tim ke posisi empat besar.
Saat ini Persija masih tertahan di papan tengah klasemen dan membutuhkan kemenangan beruntun di sisa musim untuk menjaga peluang lolos ke kompetisi Asia musim depan. Laga melawan Borneo FC menjadi ujian pertama bagi Ricky Nelson sebagai pelatih interim.
Dengan perubahan ini, para Jakmania berharap angin segar bisa datang ke ruang ganti tim, dan Persija kembali tampil konsisten di akhir musim.