Jakarta – Setelah menghabiskan beberapa bulan terakhir mencari cara untuk dapat menghadirkan Ubud Writers & Readers Festival 2020 sesuai jadwal dan standar keamanan yang berlaku, Yayasan Mudra Swari Saraswati akhirnya mengambil keputusan berat untuk menunda Festival tahun ini hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Yayasan Mudra Swari Saraswati memahami bahwa banyak pencinta sastra dan seni yang sangat menantikan Festival tahun ini, tetapi keselamatan pengunjung, pembicara, staf, sukarelawan, dan mereka yang terlibat dalam Festival adalah prioritas utama Yayasan.
“Bukan hanya berdampak pada Yayasan dan tim Festival, tapi juga berarti hilangnya pendapatan melalui penjualan tiket dan banyak kemitraan serta dukungan finansial yang berharga” Ujar Janet DeNeefe selaku Pendiri dan Direktur UWRF.
“Sejak Badan Kesehatan Dunia mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi global pada bulan Maret, Bali telah menjadi salah satu daerah yang paling terdampak di Indonesia karena sangat bergantung pada pariwisata” Ujarnya
Dua prakarsa utama Yayasan Mudra Swari Saraswati: Ubud Writers & Readers Fesvital (UWRF) dan Ubud Food Festival (UFF), selama bertahun-tahun, telah menciptakan manfaat ekonomi yang signifikan di semua sektor pariwisata, mulai dari perjalanan udara, hotel, transportasi, restoran dan ritel, hingga untuk para petani di sawah.
UWRF sebagai salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara dan UFF sebagai festival makanan terkemuka di Indonesia, merupakan pertemuan lintas budaya yang paling penting di Indonesia, yang mempertunjukkan budaya dan talenta Indonesia di panggung global yang beragam.
Festival-festival ini selalu memberikan timbal balik untuk masyarakat dan membantu mempromosikan Indonesia ke hadapan dunia.
“Selama 16 tahun, UWRF bahkan telah menjadi prakarsa lintas budaya paling penting di dunia, yang menjembatani budaya Indonesia dan non-Indonesia” tutup Janet DeNeefe.