Site icon LensaUtama

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Dalam Pencarian Karakter Bangsa

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Dalam Pencarian Karakter Bangsa

Lensautama.com | Pembangunan nasional merupakan gerak berkelanjutan dari peningkatan mutu budaya dan peradaban dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional berlandaskan Pancasila.

Tujuan pembangunan nasional sendiri adalah mewujudkan perikehidupan kenegaraan dan kebangsaan yang “merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Meski demikian, energi politik yang terlalu banyak terkuras dalam memenangi kontestasi sering kali membuat agenda pembangunan bergeser menjadi bersifat jangka pendek dengan mengabaikan persoalan-persoalan fundamental berjangka panjang.

Untuk meningkatkan kesadaran politik akan kepentingan jangka panjang pembangunan nasional serta sejumlah agenda pasca-pemilihan perlu dikembangkan wacana publik secara intensif dan ekstensif.

Dalam rangka menggugah kesadaran (awareness) dan kewaspadaan (alertness) kolektif bangsa bahwa perubahan global dan ancaman yang begitu cepat akan sangat mempengaruhi pembangunan nasional bahkan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia.

Dengan dasar itulah Aliansi Kebangsaan bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia dan didukung Harian Kompas menyelenggarakan diskusi serial selama satu tahun, di bawah tema “Mengukuhkan Kebangsaan yang Berperadaban: Meraih Cita-Cita Nasional dengan Paradigma Pancasila.”

.

lanjut halaman 2


.

Ketua Aliansi Kebangsaan, Ketua Pembina Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) dan Ketua Umum FKPPI, Pontjo Sutowo, mengatakan wacana publik harus bergeser dari kegaduhan politik sehari-hari menuju pertukaran pikiran yang lebih reflektif, substansif dan visioner.

“Dalam diskusi ini, diingatkan bahwa sejarah sekali lagi memanggil peran intelektual dan pers perjuangan untuk mengambil peran konkrit dengan membentuk agenda setting dalam mengarahkan peta jalan pembangunan yang dikehendaki,” ucap Pontjo dalam pembukaan diskusi, di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Sementara, dalam kesempatan yang sama, Prof.Dr. Emi Salim, pakar ekonomi yang juga pernah menjabat sebagai menteri di era orde baru mengatakan bahwa terkait Pancasila sebagai paradigma pembangunan sebaiknya menggunakan cara berpikir yang sederhana dan praktis.

“Kita ini kan masih dalam proses pembangunan bangsa dan terus berjalan, jadi kita harus mencari karakter kita sendiri di tengah-tengah pergaulan bangsa ini. Di dalam proses pencarian karakter bangsa itu menurut saya, kita mengembangkan Pancasila sebagai paradigma pembangunan,” jelas Emil.

.

Back


 

Exit mobile version