Lensautama.com – Wuling berkomiten untuk jangkapanjang di tanah air, berbagai persiapan telah direncanakan dengan matang. Menanggapi komitmen panjang Wuling Motor Indonesia itu, Bebin Djuana sebagai pembicara kedua menyampaikan, menyambut positif langkah besar Wuling ini.
Kendati berbagai rintangan yang harus dihadapi, apalagi jamak diketahui bahwa pasar otomotif Indonesia tidak lepas dari cengkaraman produsen Jepang, Bebin menyambut optimis langkah Wuling, dengan berujar “Sulit tapi bukan tidak mungkin.”
Kemudian Bebin menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu dipenuhi Wuling jika ingin mengambil hati konsumen Indonesia, antara lain; program aktivitas marketing yang agresif sangat diperlukan.
Selanjutnya, kesiapan jaringan aftersales adalah hal penting lain karena menjadi pertimbangan utama bagi konsumen di Indonesia. Terang bebin, jika mengaca ke beberapa produk asal China yang sudah lebih dulu berkiprah di Indonesia, kekurangan mereka adalah tidak siapnya jaringan aftersales.
Perhatian lain konsumen Indonesia adalah inovasi produk itu sendiri. Sejauh mana produk itu bisa memuaskan keinginan konsumen terkini, yakni soal kemajuan desain.
“Karakter masyarakat Indonesia itu lebih dulu melihat sisi style. Mereka (konsumen) saat ini sudah sangat update dengan perkembangan style atau desain terkini sebuah mobil,” kata Bebin.
Lebih lanjut Bebin mencontohkan, ketika di Eropa sudah ada lampu LED dan fitur Daytime Running Light (DRL), saat itu Hyundai mencoba pertama kali mengaplikasikannya ke produk mereka di Indonesia dan itu ternyata cukup berhasil memikaat konsumen. “Jadi, penampilan ter-update itu penting.”
Bagi Bebin, karakter konsumen Indonesia itu memang cukup unik dibanding masyarakat Eropa yang dalam perkembangannya, saat memilih mobil mereka lebih memperhitungkan nilai kepraktisan dan fungsi sebagai poin utama.
Terakhir adalah harga. Menurut Bebin, rasionalitas menentukan harga terutama di segmen yang sangat kompetitif ini (MPV), Wuling jangan sampai salah langkah.
“Soal harga ini memang sangat sensitif di Indonesia. Saya contohkan saat di Hyundai dulu, ketika mematok harga Sonata lebih tinggi dari Camry akhirnya jualan mandek, padahal secara produk sangat bagus,” ujar Bebin