lensautama — Inter Milan kembali menunjukkan dominasinya di Serie A setelah menundukkan Lazio dengan skor 2-0 di Stadion Giuseppe Meazza, pada laga lanjutan kompetisi kasta tertinggi Italia tersebut.
Dua gol kemenangan Nerazzurri masing-masing dicetak oleh Lautaro Martínez dan Ange Bonny, yang memastikan tim asuhan Cristian Chivu mengamankan tiga poin penting sekaligus kembali ke puncak klasemen Serie A.
Sejak menit awal, Inter Milan langsung mengambil inisiatif serangan dengan pressing tinggi yang membuat Lazio kesulitan mengembangkan permainan.
Gaya bermain agresif ini menjadi ciri khas Inter di bawah pelatih baru, Cristian Chivu, yang menggantikan Simone Inzaghi pada awal musim 2025/2026.
Rotasi pemain yang diterapkan Chivu terbukti efektif menjaga intensitas permainan. Kombinasi solid antara lini tengah dan pertahanan membuat Lazio tidak banyak memiliki ruang untuk menyerang.
Tekanan tinggi dari Inter akhirnya membuahkan hasil di babak pertama, ketika Alessandro Bastoni sukses memotong bola dari Gustav Isaksen, yang kemudian berujung pada gol pembuka Lautaro Martínez.
Memasuki babak kedua, Inter tetap mempertahankan ritme permainan dan menambah keunggulan melalui Ange Bonny. Gol ini lahir dari kerja sama apik antara Nicolò Barella dan Federico Dimarco, memperlihatkan efisiensi luar biasa dari lini serang Nerazzurri.
Dalam laga ini, Inter Milan mencatat hanya dua tembakan tepat sasaran — dan keduanya berbuah gol.
Efisiensi tersebut menjadi pembeda utama dibanding Lazio, yang sebenarnya mampu menciptakan beberapa peluang namun gagal menuntaskannya dengan baik.
Kemenangan ini memperpanjang tren positif Inter Milan, yang kini mencatat empat kemenangan dari lima pertandingan terakhir di Serie A.
Dengan tambahan tiga poin, Inter kini mengoleksi 24 poin dari 11 laga, sejajar dengan AS Roma namun unggul dalam selisih gol.
Pelatih Cristian Chivu menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara agresivitas pressing dan kestabilan pertahanan.
Menurutnya, rotasi pemain menjadi strategi utama untuk mempertahankan intensitas permainan sepanjang musim.
“Kami harus tahu kapan menekan dan kapan menjaga struktur pertahanan” ujar Chivu usai pertandingan.
“Rotasi membuat setiap pemain tetap segar, sehingga energi untuk mendominasi permainan selalu tersedia. Ini kunci menjaga konsistensi dalam jangka Panjang” ujarnya
Chivu juga memuji performa para pemain muda seperti Bonny, yang mampu beradaptasi cepat dengan gaya bermain intensif ala Inter Milan.
Perpaduan antara pemain berpengalaman dan talenta muda menjadi kekuatan baru bagi Nerazzurri musim ini.
Dengan performa yang semakin solid, Inter Milan kini kembali difavoritkan untuk bersaing dalam perebutan gelar juara Serie A 2025/2026.
Kemenangan atas Lazio juga menegaskan kemampuan tim dalam menghadapi lawan kuat dan menjaga momentum positif di papan atas.
Sementara itu, kekalahan ini menghentikan rekor tak terkalahkan Lazio dalam lima laga terakhir. Tim asuhan Maurizio Sarri kini tertahan di posisi tengah klasemen dengan 15 poin, setelah gagal mengonversi peluang menjadi gol.
“Kami menghadapi tim dengan pressing luar biasa. Inter pantas menang karena efisien dan disiplin” ujar Sarri dalam konferensi pers pasca-laga.
Dengan tren performa yang stabil dan rotasi pemain yang berjalan efektif, Inter Milan kini tampak semakin siap menantang rival-rival utama seperti Juventus, AC Milan, dan AS Roma dalam perebutan Scudetto.

