lensautama – Juara bertahan MotoGP, Francesco Bagnaia, menghadapi paruh pertama musim 2025 dengan penuh tantangan. Setelah hanya meraih satu kemenangan dari sepuluh seri yang sudah berlangsung, Bagnaia kini berada dalam tekanan besar dan mengakui performanya jauh dari harapan.
Dalam pernyataan yang dikutip dari DAZN, pembalap andalan Ducati Lenovo Team ini menyampaikan permintaan maaf kepada tim Ducati atas hasil buruk yang ia raih, serta menyatakan tekad untuk melakukan perubahan menyeluruh dalam cara berpikir dan pendekatannya terhadap balapan.
“Aku tidak bisa mengubah DNA Ducati, aku harus mengubah diriku sendiri” kata Francesco Bagnaia dengan jujur.
Hingga saat ini, Bagnaia hanya mampu memenangkan satu seri, yaitu Grand Prix Austin. Selebihnya, ia kesulitan bersaing dan tampil tidak konsisten. Hasil tersebut membuatnya tercecer di posisi ketiga klasemen sementara, tertinggal 126 poin dari Marc Marquez yang memimpin klasemen, dan 58 poin dari Alex Marquez di posisi kedua.
Ironisnya, Alex Marquez menggunakan Ducati GP24, motor versi tahun lalu, sementara Bagnaia justru mengendarai Ducati GP25, motor terbaru yang seharusnya lebih unggul secara teknis.
Salah satu bukti menurunnya performa Francesco Bagnaia terlihat di Sirkuit Assen, yang selama ini dikenal sebagai trek andalannya. Di sana, ia hanya mampu finis di posisi ketiga, padahal sebelumnya selalu menang tiga musim berturut-turut.
Menurut Bagnaia, masalah utamanya bukan semata pada motor, melainkan pada tekanan mental, ekspektasi, serta kurangnya komunikasi yang efektif dengan tim.
“Aku ingin lebih condong ke arah tim, karena sejauh ini hanya sedikit hal yang benar-benar mengatasi masalah tersebut” ungkapnya.
Bagnaia mengakui pendekatannya selama ini terlalu individual. Ia pun berkomitmen untuk lebih aktif berdiskusi dengan teknisi, lebih terbuka terhadap evaluasi, serta lebih fokus membangun kerja sama tim.
“Aku ingin melakukan lebih banyak putaran, lebih siap untuk melakoni balapan. Musim ini sangat sulit, jadi kami perlu perubahan, dan penting untuk memahaminya” tegas Bagnaia.
Meski Ducati masih menunjukkan dukungan penuh kepada Bagnaia, performa luar biasa Marc Marquez musim ini mulai menggeser dominasi sang juara bertahan. Marquez langsung tampil mengesankan dengan motor Ducati dan menjadi ancaman serius dalam perebutan gelar.
Beberapa pengamat MotoGP mulai mempertanyakan arah pengembangan motor GP25, yang dianggap terlalu kompleks dan tidak cocok dengan gaya balap Bagnaia. Namun, sang pembalap menolak menjadikan itu sebagai alasan.
“Kalau saya ingin berkembang, maka saya sendiri yang harus menyesuaikan” katanya