Jakarta – Rangkaian program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang digagas oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah Jawa Tengah akhirnya sampai pada kota Pati ini sekaligus menutup rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak Januari hingga Maret di 14 kota di provinsi tersebut.
Ema Rachmawati, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Jawa Tengah mengatakan, kmi sangat mengapresiasi keterlibatan BukuWarung dalam kegiatan ini, mengingat sebagai salah satu perusahaan startup yang fokus pada UMKM, perannya sangat signifikan untuk mendorong digitalisasi pelaku usaha agar mereka lebih adaptif dan tangguh dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di masa depan.
Perusahaan startup BukuWarung sebagai penyedia platform pembukuan untuk UMKM yang memfasilitasi berbagai fitur antara lain, pembayaran, layanan keuangan, dan commerce, diundang dan terlibat dalam rangkaian acara yang diikuti oleh kurang lebih 500 pelaku UMKM tersebut, memberikan pelatihan mengenai digitalisasi kepada pelaku UMKM di Jawa Tengah. Salah satunya, lewat materi, “Pengenalan Aplikasi Digital Pengelolaan Usaha bagi UMKM”.
“BukuWarung sebagai penyedia ekosistem finansial yang fokus pada peningkatan kesejahteraan UMKM di Indonesia, merasa berkewajiban untuk berperan aktif dalam kegiatan pengembangan literasi digital semacam ini” Ujar Irwansyah Fansury, Head of Product Marketing BukuWarung.
“Mengingat UMKM sebagai tulang punggung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, memiliki peran yang sangat signifikan sehingga perlu upaya nyata untuk mengakselerasi bisnis mereka utamanya melalui pemanfaatan teknologi digital” tambahnya
Selama rangkaian kegiatan tersebut, BukuWarung menemukan bahwa hampir seluruh peserta program literasi keuangan, digital, dan studi kelayakan usaha tersebut belum pernah mendengar apalagi menggunakan aplikasi pembukuan.
Studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultansi merek dan analisis data Kantar mengungkapkan bahwa 72% pelaku UMKM yang ada di kota besar sudah mengetahui soal aplikasi pembukuan dalam hal ini BukuWarung. Sementara mayoritas pedagang di daerah, belum familiar dengan aplikasi tersebut.
Padahal pemanfaatan teknologi digital membuka peluang bagi diversifikasi pendapatan mengingat aktivitas jual beli online makin meningkat utamanya selama pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak 2020.
“Kami selalu terbuka untuk bisa bekerjasama dengan stakeholder lainnya untuk mengakselerasi digitalisasi UMKM, karena BukuWarung merupakan mitra strategis untuk menjadikan digitalisasi UMKM sebagai pilar utama ekonomi dan pembangunan” jelas Irwansyah.