Singapura –Korporasi Energi Atom Rusia, ROSATOM, melalui anak perusahaannya, Rusatom Healthcare, dan Asian American Medical Group yang terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX) dengan kode AAMG menandatangani Memorandum of Understanding (“MoU”) pada hari ini untuk mengembangkan Pusat Pengobatan Nuklir di Johor Bahru, Malaysia, berbatasan dengan Singapura.
MoU ditandatangani pada Sidang ke-9 Komisi Antar-Pemerintah Tingkat Tinggi Rusia-Singapura di Singapura oleh Ketua Eksekutif AAMG Dato ‘Dr. Tan Kai Chah dan Egor Simonov, Direktur Rosatom Asia Tenggara.
Kedua belah pihak menegaskan minat mereka untuk bersama-sama melaksanakan rencananya mengembangkan Pusat Kedokteran Nuklir termasuk kemungkinan kerjasama di Departemen Diagnostik Radionuklida, Departemen Perawatan Radionuklida, Departemen Perawatan Berkas Elektron dan Cyclotron dan Kompleks Radiochemical.
AAMG yang berbasis di Singapura mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk mendirikan Tunku Laksamana Cancer Centre, pusat perawatan kanker tingkat lanjut di Johor. Proyek ini mendapat dukungan kuat dari Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar, Sultan Johor, salah satu dari 13 negara bagian di Malaysia.
Asian American Radiation & Oncology (“AARO”), divisi AAMG yang dipimpin oleh Dr. Daniel Tan Yat Harn, didirikan pada tahun 2015, adalah klinik independen pertama di Singapura yang menawarkan layanan radiasi dan onkologi.
“Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 1,2 juta jiwa di Asia Tenggara meninggal karena kanker pada tahun 2012 dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat sebesar 40% pada tahun 2030. Dengan statistik yang mengkhawatirkan ini, perusahaan swasta seperti AAMG bertujuan secara aktif untuk memperbaiki situasi” jelas Mr. Egor Simonov, dalam Rilisnya.
“Keahlian Rusatom Healthcare dalam teknologi medis nuklir akan memastikan pusat perawatan klinik ini menawarkan layanan kesehatan canggih dalam perawatan, penelitian, dan pendidikan kanker” tambah Mr. Egor Simonov.
AAMG’s Dato ‘Dr. Tan, seorang ahli bedah hati terkenal yang percaya bahwa obat nuklir modern dapat membantu mengatasi momok kanker di wilayah tersebut.
“Obat nuklir untuk mendiagnosis dan mengobati korban kanker telah menjadi semakin populer di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Pemahaman, efektivitas dan aspek keamanan dari kedokteran nuklir juga telah meningkat secara signifikan” jelas Dr. Tan
Pusat pengobatan nuklir yang diusulkan akan dapat melayani pasien dari Malaysia dan juga Singapura. Hal tersebut dapat memposisikan Johor sebagai tujuan medis terkemuka dengan perawatan onkologi terbaik di wilayah ini.
Menurut Johor Tourism Board, Indonesia adalah penyumbang terbesar kedua wisatawan ke Johor, Malaysia, dan mereka mengharapkan 3-4 juta wisatawan Indonesia pada 2019.
Untuk mencapai hal ini, negara bagian Johor telah memperkenalkan sejumlah program, termasuk pariwisata medis, untuk orang Indonesia.