Site icon LensaUtama

Sahabat Polisi Gelar Diskusi Sinergisitas Masyarakat dan Polri

LensaUtama – Dewan Pengurus Nasional SAHABAT POLISI  menggelar Diskusi  yang berjudul ” Sinergisitas Masyarakat dan Polri Dalam Menjaga Pluralitas Kebangsaan.”

Dalam konferensi persnya di Hotel Grand Alya, Cikini, Jakarta Pusat, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Sahabat Polisi mengatakan bahwa pluralitas agama, budaya. ras. bahasa. dan adat istiadat yang dimiiiki bangsa Indonesia. jelas merupakan kakayaan spiritual yang tidak ternilai untuk terus dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini. Di satu sisi, pluralitas bisa dimaksimalkan sebagai kakayaan untuk membangun keadaban bangsa, tepatnya sebagai sarana untuk menyatuka kerukunan dan harmonitas sosiai.

“Namun di sisi lain, piuritas sering kali dijustifikasi sebagai faktor penghambat dan penghaiang kita untuk dapat saling bekerja sama dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang berbeda. Pada kenyataannya, oleh sebagian kelompok masyarakat, perbedaan ini ini justru dianggap sebagai suatu ancaman serius bagi keberadaan dan keberlangsungan hidup kelompoknya,” tambahnya.

“Kepentingan bersama sebagai bangsa harus diletakkan di atas kepentingan kelompok, apalagi yang bersifat pragmatis, atau sekadar untuk meraih kekuasaan yang sesaat. Upaya ini merupakan sikap yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Dalam konteks historis bangsa Indonesia di atas, keberagamaan substansiai-piuraiis dan umat beragama terlihat jelas dan lebih transparan,” ujarnya.

“Pemahaman terhadap kepekaan masing-masing dari kita menyangkut kecintaan serta ikatan batin dengan “panutan”-nya. Untuk itu, umat beragama seyogyanya tidak terpengaruh oleh sejarah konfiik yang pemah terjadi di dunia luar,” himbaunya .

Disamping itu peran aparatur dalam membina hamonisasi juga sangat diperlukan guna selaiu memupuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain ditengah-tengah kemajemukan dan cara yang efektif saiah satunya adaiah membangun sebuah dialog yang masuk ke dalam living human documents. hingga mampercakapkan persoalan kemanusiaan manusia meiaiui bahasa agama yang mampu mengangkat mereka.

Polri sebagai saiah satu element pemerintah sangat cocok untuk membina masyarakat untuk selalu menjaga kondusifitas kamasyarakatan dalam rangka menjaga persatuan dan kosatuan bangsa karena poiisi merupakan aparat yang paling dekat dengan masyarakat.

Disamping itu, seiain menjaga kondusifitas komasyarakatan, polisi juga meiakukan penegakan hukum dengan wewenang untuk monangkap, memeriksa dan
menggeledah, yang kesemuanya bersentuhan dengan hak-hak azasi manusia serta berkaitan puia dengan kepentingan masyarakat. Maka ketika ada kekurangan atau ketidakpuasan. polisi pun kerap menjadi sorotan. Semua ini membuktikan bahwa tugas yang diemban polisi itu memang sangat berat dan sangat kompleks serta membutuhkan jiwa besar dan sikap profesionalisme yang handal serta perlu dukungan semua elemen masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, lahimya SAHABAT POLISI juga tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi Polri ke depan boleh jadi kian berat dan beragam coraknya, selain untuk memberikan solusi yang kontruktif. “kami juga akan terus menggalang dukungan agar polisi selalu disayangi dan deket dengan masyarakat hal ini dikarenakan polisi adatah penjaga inti pembina Kamtibmas dengan segala keterbatasan manusia,” pungkas Fonda.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan Pra Launcing SAHABAT POLISI kami menghimbau agar sama-sama kita jaga dan dukung setiap langkah Polisi, agar selalu handal dalam setiap penegakan hukum demi menjadi negara yang beradab dan yang lebih penting kita semau menjadi mitra bersama guna menjaga kedamaian diantara kita dengan memikirkan kondisi masyakat kekinian, ” himbau ketua DPP Sahabat Polisi mengakhiri presconnya.

Exit mobile version