Jakarta – Ketua Umum PSSI Erick Thohir kembali menorehkan pencapaian penting bagi sepak bola Tanah Air. FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah FIFA Series 2026, sebuah ajang internasional bergengsi yang akan digelar pada Maret tahun depan.
Penunjukan ini disambut antusias oleh Erick sebagai bukti meningkatnya reputasi Indonesia di mata dunia setelah sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Erick menjelaskan bahwa keputusan FIFA merupakan hasil dari rangkaian komunikasi intensif yang dilakukan federasi.
“Saya sudah menerima laporan langsung dari FIFA. Lobi yang kita lakukan akhirnya membuahkan hasil. Indonesia kembali diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah FIFA Series 2026. Alhamdulillah, ini mandat penting bagi kita” ujar Erick.
FIFA Series, sebelumnya dikenal sebagai FIFA World Series, adalah event dua tahunan berisi rangkaian pertandingan persahabatan antarnegara lintas konfederasi. Edisi perdananya berlangsung pada 2024 dan mendapat respons positif dari berbagai negara peserta.
Untuk edisi 2026, Indonesia dijadwalkan kedatangan tim-tim dari lima konfederasi di luar Asia. Daftar resmi negara undangan akan diumumkan langsung oleh FIFA.
Menurut Erick Thohir, kesempatan ini sangat berarti bagi perkembangan Timnas Indonesia.
“Ini momentum besar. Pemain dan pelatih bisa menguji kualitas dan strategi melawan tim-tim dari luar Asia sesuatu yang jarang kita dapatkan” ujarnya.
Erick menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia mendapatkan hak tuan rumah tidak terlepas dari dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto.
“FIFA melihat keseriusan kita membangun sepak bola. Antusiasme suporter, kerja federasi, dan dukungan penuh Presiden Prabowo semuanya menjadi faktor penting. Saya sangat berterima kasih atas komitmen beliau” jelas Erick.
Dukungan pemerintah dianggap sebagai landasan kuat dalam meyakinkan FIFA bahwa Indonesia siap menggelar event internasional secara konsisten.
Di tengah persiapan menuju FIFA Series 2026, Erick juga memastikan kehadiran Presiden FIFA Gianni Infantino pada Kongres AFF di Bangkok, yang akan berlangsung pada 22–23 November 2025.
Pada agenda tersebut, pembahasan mengenai FIFA ASEAN akan kembali dilanjutkan. Turnamen baru ini disebut memiliki potensi besar dalam mendorong perkembangan sepak bola Asia Tenggara.
Kehadiran Infantino juga dipandang sebagai sinyal positif atas meningkatnya hubungan strategis antara FIFA dan kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.

