Jakarta — Garuda Muda terus mematangkan persiapan jelang SEA Games 2025 setelah menjalani dua laga uji coba melawan Mali. Pada pertandingan kedua yang digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (18/11/2025) malam, Timnas Indonesia U-22 bermain imbang 2-2 melawan tim tamu.
Meski belum meraih kemenangan dalam dua uji coba tersebut, pelatih Indra Sjafri menegaskan bahwa hasil bukan menjadi fokus utama. Menurutnya, laga-laga ini merupakan bagian dari proses membangun fondasi permainan yang solid sebelum bertolak ke Thailand pada Desember mendatang.
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Indra Sjafri menyampaikan bahwa agenda uji coba ini telah dirancang khusus sebagai bagian dari pematangan taktik dan pemilihan pemain terbaik untuk mengisi skuad Garuda Muda.
“Sesuai dengan apa yang kita rancang, uji coba ini adalah bagian dari membangun tim untuk persiapan SEA Games. Jadi bukan untuk hari ini atau kemarin” ujar Indra.
Ia menjelaskan bahwa kini sudah ada 18 pemain yang terverifikasi masuk dalam kerangka utama tim. Masih tersisa sekitar lima pemain lagi yang akan dipantau sebelum keberangkatan pada 23 November.
Pada uji coba pertama melawan Mali, Garuda Muda takluk 0-3. Evaluasi besar-besaran pun dilakukan. Indra menyebutkan bahwa refleksi mendalam bersama pemain dan staf pelatih memberi dampak positif terhadap perkembangan tim pada laga kedua.
“Setelah pertandingan pertama, kami refleksi dan diskusi dengan para pemain serta tim pelatih. Ada beberapa hal yang memang harus diperbaiki, termasuk error hari ini yang membuat kami kebobolan” jelasnya.
Permainan Indonesia terlihat lebih terstruktur, lebih sabar, dan lebih disiplin dalam menunggu momen yang tepat untuk menekan.
Dalam duel kedua melawan Mali, Garuda Muda menerapkan strategi berbeda. Tim tidak selalu melakukan pressing tinggi seperti biasanya.
“Melawan Mali, kami tidak selalu pressing dari atas. Kami sedikit menunggu dan bermain dengan counter. Bahkan beberapa kali sengaja menunggu lebih dalam,” ungkap Indra.
Pendekatan ini diambil untuk memaksimalkan karakter pemain Indonesia yang dikenal memiliki fisik bugar dan pemulihan cepat.
“Anak-anak Indonesia itu bugar dan cepat kembali bugar. Jadi kenapa tidak kita manfaatkan” tambahnya.
Strategi ini diyakini akan terus dikembangkan hingga menjelang keberangkatan ke SEA Games 2025.
Indra juga memastikan bahwa Garuda Muda tetap menjaga hubungan harmonis dengan klub. Pada tanggal 21–22 November, para pemain akan kembali ke klub masing-masing untuk menjaga ritme permainan, sesuai kesepakatan dengan pelatih klub.
Langkah ini dinilai penting agar kondisi pemain tetap terjaga sekaligus memberikan ruang bagi klub memaksimalkan komposisi tim mereka.
Dengan fondasi permainan yang terus diperbaiki, Indra optimistis bahwa Garuda Muda akan tampil lebih matang di ajang SEA Games nanti.
“Kami ingin gaya bermain yang sesuai dengan kualitas pemain yang ada. Semua ini bagian dari persiapan menuju SEA Games nanti” tutup Indra.

