Jakarta – Direktur teknis Aprilia Racing, Fabiano Sterlacchini, melontarkan pujian tinggi kepada pembalap anyar timnya, Marco Bezzecchi, yang dinilainya memiliki pendekatan kerja dan karakter serupa dengan legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Dalam sebuah wawancara dengan MotorSport, Fabiano Sterlacchini mengungkapkan bahwa gaya kerja Bezzecchi di paddock dan ketelitiannya dalam memberikan umpan balik teknis sangat mengingatkannya pada Rossi, yang juga merupakan mentor Bezzecchi di akademi VR46. MotoGP 202
“Saya pikir banyak orang salah menilai Marco. Dari luar, dia terlihat seperti orang yang ceroboh atau terlalu santai. Tapi saat bekerja, dia sangat fokus dan detail, sama seperti Valentino“ ujar Sterlacchini.
Bezzecchi memang menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim MotoGP 2025. Hingga saat ini, ia telah mengoleksi enam podium, tiga pole position, serta meraih kemenangan penting di GP Inggris.
Di Sirkuit Mandalika pekan lalu, pembalap Italia itu mencatatkan waktu luar biasa dengan selisih 0,4 detik di sesi kualifikasi. Ia juga berhasil menjuarai sprint race setelah bangkit dari posisi start yang buruk, meskipun gagal finish di balapan utama akibat insiden dengan Marc Marquez.
Meskipun demikian, Bezzecchi tetap menempati posisi keempat dalam klasemen sementara – menjadikannya pembalap non-Ducati terbaik dan satu-satunya yang mampu mengalahkan dominasi tim Borgo Panigale musim ini.
Fabiano Sterlacchini, yang sebelumnya pernah bekerja dengan Rossi di Ducati, menyebut bahwa kesamaan Bezzecchi dengan The Doctor tidak hanya terlihat dalam hal teknis, tapi juga cara dia berinteraksi dengan tim.
“Saya pernah bekerja bersama Valentino selama beberapa tahun. Marco benar-benar mengingatkan saya pada dia, terutama setelah turun dari motor. Dia bisa bercanda dengan kru, tapi ketika mulai membahas detail, dia sangat fokus. Cara dia menganalisis setiap tikungan, setiap masalah teknis, sangat spesifik dan mendalam” jelas Sterlacchini.
Marco Bezzecchi mulai mencuri perhatian sejak musim 2023 bersama VR46 Racing Team, di mana ia mengakhiri musim di posisi ketiga klasemen di belakang Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. Namun performanya sempat menurun pada 2024 akibat kesulitan beradaptasi dengan karakter baru ban Michelin dan Ducati GP23, membuatnya hanya mampu finis ke-12 di klasemen akhir.