lensautama – Harapan Timnas Indonesia untuk melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026 resmi sirna. Dalam laga lanjutan Grup B putaran keempat Kualifikasi Zona Asia, Skuad Garuda harus mengakui keunggulan Irak dengan skor tipis 0-1 di Stadion King Abdullah Sports City, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.
Gol semata wayang yang dicetak Zidane Iqbal pada menit ke-75 menjadi mimpi buruk bagi anak asuh Patrick Kluivert, yang kini dipastikan tersingkir dari persaingan. Ini merupakan kekalahan kedua beruntun setelah sebelumnya tumbang 2-3 dari Arab Saudi.
Kekalahan dari Irak membuat Timnas Indonesia terdampar di dasar klasemen Grup B tanpa satu pun poin dari dua pertandingan. Sebaliknya, kemenangan ini menjaga asa Irak untuk lolos ke putaran final. Tim asuhan Jesus Casas kini berada di posisi kedua dengan tiga poin, terpaut tiga angka dari Arab Saudi yang memimpin klasemen.
Timnas Indonesia sebenarnya tampil cukup baik di awal laga. Peluang emas tercipta di menit kesembilan lewat sepakan Thom Haye, yang disusul sundulan Mauro Zijlstra yang hanya tipis melenceng. Eliano Reinders dan Dean James juga aktif menciptakan ancaman ke gawang Irak.
Namun, pertahanan solid Irak membuat Garuda gagal memecah kebuntuan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, intensitas serangan Irak meningkat. Setelah beberapa peluang gagal dimanfaatkan, akhirnya Zidane Iqbal mencetak gol kemenangan lewat tendangan mendatar di menit ke-75, tak mampu dijangkau kiper Indonesia.
Indonesia berusaha menyamakan skor melalui Kevin Diks dan Ole Romeny, tetapi efektivitas serangan menjadi persoalan utama. Meski Irak harus bermain dengan 10 orang usai Zaid Tahseen diganjar kartu merah pada menit ke-90+9, Timnas Indonesia tetap gagal mencetak gol balasan.
Kekalahan ini menambah catatan negatif Timnas Indonesia di kualifikasi. Patrick Kluivert, yang baru menukangi tim sejak pertengahan tahun, kini mendapat tekanan besar atas kegagalan membawa Garuda bersaing di level tertinggi Asia.
Ke depan, PSSI diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim nasional, termasuk potensi perombakan pemain dan strategi untuk menyongsong kompetisi lain seperti Piala Asia dan SEA Games.
