Jakarta — Legenda MotoGP, Valentino Rossi, mengungkapkan deretan nama rival terberat yang ia hadapi sepanjang karier balapnya. Namun menariknya, Rossi tidak menyebut nama Marc Marquez, meski keduanya dikenal memiliki rivalitas panas di lintasan maupun di luar trek.
Dalam konferensi pers peluncuran livery khusus Pertamina Enduro VR46 Racing Team menjelang MotoGP Mandalika 2025 di Cinepolis Senayan Park, Valentino Rossi menyebut beberapa nama besar yang menurutnya menjadi pesaing terberat saat masih aktif di MotoGP.
“Saya rasa persaingan terbesar saya ada antara Max Biaggi, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa. Sulit untuk mengatakan siapa yang paling berat” ujar Valentino Rossi, Selasa (30/9/2025).
Meski Marc Marquez sempat menjadi sorotan dalam rivalitas sengit dengan Rossi, khususnya sejak insiden MotoGP Argentina 2015, The Doctor justru tidak menyebut nama pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut sebagai bagian dari rival utamanya di MotoGP.
Padahal, hubungan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez pernah memburuk, terutama setelah insiden panas yang terjadi di musim MotoGP 2015, termasuk yang memuncak pada insiden di Sepang dan kontroversi di Valencia.
Menariknya, Marc Marquez baru saja menyamai torehan Rossi dengan merebut gelar juara dunia MotoGP 2025, menambah ketegangan narasi antara dua pembalap beda generasi ini.
Namun bagi Rossi, rivalitas paling intens datang dari rekan setim sendiri di masa lalu—Jorge Lorenzo.
“Mungkin Jorge Lorenzo (yang paling berat), karena kami berada di tim yang sama dan menjadi rekan setim dalam waktu lama. Jadi, itu bukan sekadar rivalitas, melainkan seperti sebuah kisah cinta. Tahu kan maksud saya?” candanya disambut tawa para awak media.
Valentino Rossi naik ke kelas utama MotoGP (saat itu masih disebut 500cc) pada tahun 2000. Ia memperkuat tim-tim besar seperti Honda, Yamaha, dan sempat membela Ducati, sebelum kembali ke Yamaha hingga pensiun pada akhir musim 2021.
Dalam kariernya selama 22 tahun, Rossi mencatatkan, 7 gelar juara dunia kelas utama, 115 kemenangan grand prix, 89 podium di MotoGP.
Ia hanya tertinggal satu gelar dari Giacomo Agostini, pembalap tersukses sepanjang masa dengan 8 gelar di kelas utama.
Setelah pensiun, Valentino Rossi tetap aktif di dunia balap, kini sebagai pemilik Pertamina Enduro VR46 Racing Team, yang berlaga sebagai tim satelit Ducati di MotoGP. Tim ini menjadi wadah bagi talenta muda Italia seperti Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli, serta menjadi bagian penting dalam memperkuat eksistensi MotoGP di Indonesia.
Kehadiran Rossi di Indonesia untuk MotoGP Mandalika 2025 menambah magnet tersendiri bagi ajang ini. Sebagai legenda hidup MotoGP, setiap langkah dan pernyataannya tetap menjadi sorotan, termasuk soal siapa yang benar-benar menjadi rival sejatinya selama dua dekade lebih di lintasan balap.