Lombok – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah mengambil langkah antisipatif menjelang MotoGP Mandalika 2025, seandainya Marc Marquez gagal mengunci gelar juara dunia di MotoGP Jepang dan kemudian merayakan gelarnya di Mandalika.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah skenario khusus untuk memastikan momen puncak tersebut akan menjadi sejarah dan kebanggaan bagi Indonesia.
Priandhi Satria mengungkapkan bahwa persiapan spesial sudah dirancang pada beberapa aspek :
- Seremoni Khusus
MGPA akan menyediakan panggung penobatan juara yang memenuhi standar internasional MotoGP, dipadukan dengan unsur budaya lokal (misalnya musik tradisional, tarian daerah) agar suasana Mandalika terasa sangat Indonesia dan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton lokal maupun global.
- Manajemen Kerumunan dan Keamanan
Pihak MGPA telah menyiapkan koordinasi ketat dengan aparat keamanan setempat untuk memastikan bahwa perayaan berjalan tertib, aman, dan nyaman. Termasuk pengaturan jalur akses penonton, kontrol kapasitas, pengawalan kesehatan & keselamatan, serta penggunaan volunteer dan masyarakat lokal dalam tahap pengamanan.
- Kolaborasi Media Global
MGPA juga akan menggandeng media internasional dan lokal untuk meliput secara luas acara penobatan gelar tersebut agar citra Indonesia dan Mandalika semakin dikenal di pentas global. Fokus liputan akan diperluas ke aspek “sport tourism”, budaya, cerita lokal, dan pengalaman penonton.
- Sinergi Pariwisata dan Dampak Ekonomi
Dengan ribuan pengunjung yang akan datang, MGPA merencanakan kolaborasi dengan pelaku UMKM, sektor penginapan, transportasi, serta penyelenggaraan acara pendukung seperti konser, festival budaya, dan bazar. Misalnya konser Dewa 19 atau hiburan lokal untuk memperkaya pengalaman penonton.
Beberapa aktivitas nyata MGPA dalam rangka persiapan MotoGP Mandalika yang sudah berjalan hingga kini:
- MGPA menjamin bahwa hosting fee untuk MotoGP 2025 telah dibayar penuh kepada Dorna Sports.
-
Persiapan fasilitas non-race dan fasilitas balap hampir 99% rampung.
-
Pengaspalan ulang lintasan, pembangunan grandstand, fasilitas pit building, area paddock, dan aspek medis serta keselamatan menjadi bagian dari prioritas.
-
MGPA mengundang partisipasi UMKM lokal sebagai bagian dari pengalaman event dan dampak ekonomi.
-
Roadshow promosi ke berbagai daerah seperti Makassar untuk menarik perhatian dan menjual tiket eksklusif juga sudah dilakukan.
Jika Marc Marquez benar-benar merayakan gelar juara dunia di sirkuit Mandalika, maka dampaknya sangat besar:
- Simbol Kebanggaan Nasional: Menjadi momen kebanggaan Indonesia di mata dunia otomotif, bahwa Mandalika bisa menjadi panggung untuk perayaan gelar juara MotoGP.
-
Promosi Pariwisata yang Kuat: Liputan internasional akan meningkatkan profil Mandalika, Lombok, dan NTB sebagai destinasi wisata motorsport dan wisata budaya.
-
Dampak Ekonomi Nyata: Terutama sektor perhotelan, transportasi, UMKM, kuliner,
souvenir, dan jasa pendukung acara akan tumbuh pesat. -
Warisan Event: Acara seperti ini dapat menjadi tonggak sejarah bagi event-event selanjutnya di Indonesia, memperkuat reputasi MGPA dan Mandalika sebagai sirkuit world-class.
Meski persiapan sudah matang, MGPA perlu memperhatikan beberapa risiko dan tantangan agar acara perayaan berjalan sukses:
-
Logistik & Infrastruktur: Kesiapan akses jalan, penginapan, transportasi umum, keamanan, dan fasilitas publik harus ditingkatkan agar mampu menampung lonjakan pengunjung.
-
Cuaca dan Kondisi Alam: Lombok bisa terkena hujan tropis atau angin kencang, maka rencana kontingensi penting—termasuk perlindungan panggung, pengaturan tenda/hadiah.
-
Regulasi & Perizinan: Izin keramaian, izin penggunaan ruang publik, keamanan, kebersihan, serta protokol kesehatan harus sesuai standar agar tak ada kendala administratif.
-
Manajemen Krisis: Persiapan darurat (evakuasi, medis, kebakaran) harus siap, termasuk koordinasi antar instansi seperti kepolisian, dinas kesehatan, pemadam kebakaran.

